"Di saat mulut tidak mampu lagi mengeluarkan suaranya, maka jalan satu-satunya adalah bermedia pada air mata."
–Keyla Humairah–
——Happy reading——
"Kasian, Keyla," ucap Adam pelan saat melihat kepergian Keyla.
Keempatnya masuk ke dalam UKS, sambil menenteng makanan yang mereka bawa dari kantin. Sebelum ke UKS keempatnya mampir ke kantin terlebih dulu, guna membeli beberapa makanan dan minuman. Sedangkan Saga sendiri, langsung pergi ke UKS.
"Wah, parah lo, Ga. Harusnya lo gak ngomong kaya gitu sama Keyla," tukas Alvin sambil mengunyah cilok di tangannya.
"Iya, Ga. Kasian tau, mana tadi keliatan kaya mau nangis gitu," ucap Melvin ikut-ikutan. "coba gue cicip ciloknya, Vin."
"kagak, kagak! Kalau mau beli sendiri, ini punya gue!" Alvin berusaha menjauhkan ciloknya dari Melvin, tapi Melvin bisa dengan mudah merebutnya. Alvin mendengus kesal, lalu merampas kembali ciloknya yang tersisa 3 biji.
"Lo nyicip apa mau ngabisin cilok gue sih? Gua aja baru makan 3 biji, kok lo malah makan 4 biji?!" omel Alvin tak terima. Sedangkan si pelaku, malah menyengir tak bersalah.
"Sorry, Vin, abisnya enak sih," ucap Melvin meringin pelan membuat Alvin menatap sebal dirinya.
"Gak percaya gue, masa iya cewek tengil kaya dia bisa nangis?" sangkal Saga tak percaya.
"Gitu-gitu juga dia punya hati kali, emangnya lo," ucap Melvin membuat Saga menatap tajam dirinya.
"Terserah lo, mau percaya atau enggak. Btw, lo kenapa bisa berantem sama Keyla?" tanya Bastian penasaran.
"Gua dicekik sama dia." Saga mendengus pelan mengingat kejadian.
"Serius lo? Gimana ceritanya tuh anak cekik lo?" tanya Bastian tak percaya.
"Gue mau banting tuh cewek, eh malah gue yang dicekik," ucap Saga enteng.
"Gila lo, Ga. Pantesan aja dia cekik lo," ucap Bastian geleng-geleng.
"Gak salah tuh cewek cekik lo, orang lo–nya aja mau banting dia," seru Adam yang dari tadi diam.
"Gue mau banting dia juga punya alasan, ya! Dia udah buat gue jatoh dari brankar, ya gue gak terima dong!" bela Saga kesal.
"Iya sih, si Keyla salah. Tapi gak seharusnya lo bilang gitu ke dia, kalau dia sakit hati gimana?" tanya Adam.
Saga mengedikkan bahu. "I don't care."
"Makanya, Ga, kalo ngomong tuh di filter. Mulut kok pedes, kaya emak-emak komplek aja,"cetus Melvin. Melvin langsung bersembunyi di belakang Adam, saat Saga ingin memukulnya.
"Lo pada kenapa malah belain dia sih?!" keluh Saga menatap sebal keempat temannya.
"Bukannya ngebelain, cuma kali ini lo yang keterlaluan, Ga." Saga mendelik tak terima ke arah Adam.
"Serah, dah!" Saga memilih tidur dari pada mendengar ocehan teman-temannya, yang terkesan menyudutkannya.
"Lah, bocah ngambek," gumam Adam pelan.
"Ini punya gue, lo ambil yang lain aja!" seru Melvin.
"Gak mau! Gue maunya ini." Alvin merebut plastik berisi gorengan di tangan Melvin.
"Lo kan udah makan cilok, ngapain masih rebut gorengan orang sih?!" ucap Melvin yang berusaha mempertahankan plastik gorengan di tangannya.
"Lo juga tadi makan cilok gue, 4 biji lagi," ucap Alvin menunjuk empat jarinya menggunakan tangan kiri. Sedangkan tangan kanannya masih berusaha merebut plastik gorengan.

KAMU SEDANG MEMBACA
SAGAKEYLA (TERBIT)
Teen Fiction(Sudah terbit dan open po di ig @luxurypublisher1) Beberapa part terakhir sudah diunpub Saga Febriano. Pria dingin dan irit bicara, sekalinya berbicara perkataannya bisa menyakiti orang lain. Selalu memakai seragam urak-urakan, tapi penampilan terse...