SAGAKEYLA | 71

2.3K 72 80
                                        

"Belajar lebih dewasa, lagi! Tak semuanya harus sesuai ekspektasi."

Darel Angkasa

——Happy reading——

"Kamu tau gak sih, Rel? Aku tuh ngerasa kehilangan banget, waktu kamu tidur lama. Aku takutnya, kamu gak nepatin janji," ucap Keyla menatap nanar mangkuk kosong di tangannya. Ia menaruh mangkuk tersebut di atas nakas, lalu memberikan Darel obat dan segelas air.

Darel meneguk habis air tersebut, setelah menelan obat. Kemudian menggenggam tangan Keyla. "Kalau pun aku beneran pergi kemarin, kamu harus ikhlas, Key."

"Mungkin, mulut aku bakalan bilang ikhlas. Tapi, enggak sama hati aku, Rel. Cuma orang gila, yang mau kehilangan orang sebaik kamu!" tukas Keyla menatap Darel dengan mata berkaca-kaca.

Laki-laki yang tengah mengenakan baju pasien itu, tersenyum lembut ke arah Keyla. "Hal yang paling sulit untuk dilakukan, yaitu mengikhlaskan. Aku tau itu. Tapi, kalau kamu gak belajar ikhlas, selamanya kamu gak akan pernah tenang."

Keyla menarik napas panjang. "Aku yakin kok, kamu gak akan ninggalin aku! Dan aku, gak perlu susah payah buat belajar ikhlas."

"Key." Darel menatap Keyla dalam. Ia mengelus punggung tangan gadis itu. "Mustahil, kalau aku gak akan ninggalin kamu. Aku pasti bakalan ninggalin kamu, begitupun sebaliknya. Kita akan sama-sama saling meninggalkan. Kamu gak bisa maksain takdir. Kamu juga gak bisa, maksain semuanya supaya sama seperti apa yang kamu mau."

Ucapan Darel, membuat Keyla menatap laki-laki tampan itu. "Semua punya porsi dan waktunya masing-masing. Semuanya udah diatur, Key."

Keyla mengangguk paham. "Aku bener-bener bersyukur, kamu sadar lagi, Rel."

"Mungkin, ini kesempatan untuk aku. Supaya aku bisa jadi pribadi yang lebih baik lagi. Bisa jadi Darel, yang lebih baik dari kemarin," ucap Darel, membuat Keyla memeluknya.

"Makasih, ya. Kamu udah mau bertahan. Makasih, udah mau kembali," bisik Keyla dalam dekapan Darel.

Darel tersenyum manis, lalu membalas pelukan gadis tersebut. "Makasih, juga. Makasih, kamu udah mau jagain aku. Makasih, udah sabar nunggu selama itu."

Keyla mengangguk cepat. Membuat Darel mengecup keningnya.

"Kata bang Arka, kamu mau tunangan ya sama Saga?" tanya Darel mengelus kepala keyla.

Keyla mendongak, menatap Darel. "Hu'um! Tapi nanti, nunggu kamu sembuh dan keluar dari rumah sakit."

"Kenapa, harus nunggu aku?" tanya Darel menunduk, membalas tatapan Keyla dengan teduh.

"Karena, aku pengin ... kamu hadir diacara pertunangan aku! Aku mau, kamu jadi saksi atas cintanya aku sama Saga," ucap Keyla dengan senyum mengembang. "kamu orang yang paling yakin, kalau aku sama Saga bakalan sejauh ini. Jadi aku mau, selamanya kamu jadi saksi cinta antara batu dan air."

Darel mengernyit bingung. "batu dan air?"

"Iya. Aku batu, Saga air." Keyla menyengir pelan, membuat Darel mencubit pelan hidungnya.

"Aku pasti bakalan hadir di acara pertunangan kalian, kok," ucap Darel meyakinkan.

"Harus, dong!" Keyla melepaskan pelukannya, bertepatan dengan Saga yang baru datang.

"Pagi, Key, Rel." Saga melangkah masuk, dengan parsel buah di tangannya.

"Pagi, Saga," ucap Darel dan Keyla berbarengan.

Saga menaruh parsel buah yang ia bawa di atas nakas. "Buat lo. Semoga cepet sembuh ya, Rel."

"Makasih ya, Ga," ucap Darel diangguki Saga.

SAGAKEYLA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang