"Jika kamu pernah merasakan hujan saat langit tidak mendung, berarti kau tau rasanya air mata turun saat bibir tersenyum."
–Keyla Humairah–
——Happy reading——
"Tempat apa, nih?" tanya Keyla menatap bangunan di depannya, seperti rumah. Memiliki dua lantai, juga luas yang tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil.
"Markas Drystan." Naufal melepas helmnya, lalu turun dari motor.
Keyla mengernyit bingung. "Lo ngapain ngajak gue ke sini?"
"Pengin, aja. Ayok!" Naufal menarik pelan tangan Keyla, yang langsung ditepis sang empu.
"Gak usah pegang-pegang! Gue bisa jalan sendiri," cetus Keyla sinis.
Naufal mengedikkan bahunya, lalu berjalan di hadapan Keyla.
"Bos," sapa beberapa anggota Drystan yang tengah berkumpul di depan markas, dibalas anggukan oleh Naufal.
"Siapa nih, Bos?" tanya Rava begitu keduanya sudah di dalam markas.
"Kenalin, dia Keyla." Naufal memperkenalkan Keyla pada teman-temannya, sedangkan Keyla hanya menanggapi dengan senyuman.
"Bukannya, dia cewek yang waktu itu, ya?" ucap Aland menelisik wajah Keyla. "lo yang waktu itu nendang gue, kan?"
"Siapa, lo? Kenal kita?" Keyla memutar bola mata malas.
"Ternyata bener, nih cewek yang nendang gue waktu itu." Aland mendengus kesal
"Suruh siapa lo curang, beraninya pake senjata. Dasar lemah," desis Keyla membuat Aland menggeram kesal.
"Lo ya–"
"Aland!" Naufal menatap Aland tajam, kala laki-laki itu ingin menarik Keyla.
"Cewek baru lo, Bang?" tanya Azka melirik Keyla.
"Hmm." Naufal mempersilakan Keyla duduk di sofa miliknya. "Duduk, Key!"
Keyla menggeleng tak mau. "Gak mau. Gue mau pulang!"
"Baru juga nyampe, masa udah ngajakin pulang aja. Duduk dulu, kenalan dulu, ngobrol dulu." Naufal duduk di sofa samping Keyla.
"Gak, gue gak mau kenalan sama temen-temen lo!" tukas Keyla menatap teman-teman Naufal tak minat.
"Mereka semua jinak kok, tenang aja," ucap Naufal membuat yang lain mendengus mendengarnya. "ayok, duduk!"
Dengan terpaksa, Keyla pun mendudukkan tubuhnya meski merasa tak nyaman. Naufal tersenyum kecil melihatnya.
"Ngeliatinnya bisa biasa aja, gak? Mau gue congkel mata kalian?!" sentak Keyla tajam. Ia merasa risih ditatap sedemikian rupa oleh para laki-laki yang baru iya kenal. Ralat, lebih tepatnya tak ia kenal.
"Key."
"Temen-temen lo gak punya sopan santun, ya! Natap gue kaya cewek yang siap mereka santap," tukas Keyla menatap Naufal tajam. Meskipun Keyla berkata demikian, tak ayal jika tubuhnya bergetar, takut dengan tatapan anak Drystan yang seperti sedang menelanjanginya.
"Berhenti natap Keyla, atau gue congkel terus gue jual mata kalian, biar sekalian gak usah lihat lagi!" bentak Naufal membuat yang lainnya membuang pandangan. Tak lagi berani menatap Keyla secara terang-terangan.
"Sorry, Key."
"Gue mau pulang," ucap Keyla tak mau menatap Naufal.
"Tapi, Key–"

KAMU SEDANG MEMBACA
SAGAKEYLA (TERBIT)
Teen Fiction(Sudah terbit dan open po di ig @luxurypublisher1) Beberapa part terakhir sudah diunpub Saga Febriano. Pria dingin dan irit bicara, sekalinya berbicara perkataannya bisa menyakiti orang lain. Selalu memakai seragam urak-urakan, tapi penampilan terse...