"Berpura baik-baik saja adalah level tertinggi dari sandiwara, yang nanti akan berakhir juga."
–Saga Febriano–
——Happy reading——
"Mamiii." Saga memasuki rumah dengan langkah cepat, laki-laki itu berusaha untuk tidak khawatir saat menatap gadis dalam dekapannya.
"Loh, Saga, kamu bawa siapa?" tanya Chatrine, saat melihat anak laki-lakinya pulang dengan seorang gadis di gendongannya. Bahkan tubuh keduanya nampak basah kuyup. "basah kuyup kaya gini, lagi."
"Sebentar, Mi." Saga membawa Keyla ke kamarnya, yang diikuti Chatrine di belakangnya.
Laki-laki meletakkan Keyla di ranjang miliknya dengan hati-hati, seakan Keyla adalah kaca yang mudah pecah. Ia menatap Keyla sedikit khawatir, kala wajah Keyla semakin pucat.
"Loh, itu kan gadis yang waktu itu nolongin mami?" ucap Chatrine saat melihat wajah Keyla.
"Iya, Mi. Keyla namanya," ucap Saga pelan.
"Kok bisa sama kamu? Terus kenapa dia bisa pingsan gitu?" tanya Chatrine penasaran.
"Tadi di jalan Saga ketemu Keyla, Mi. Niatnya mau Saga anter pulang, eh tapi dia malah pingsan," jelas Saga membuat Chatrine menyentuh kening Keyla.
"Badannya panas, dia demam, Ga," ucap Chatrine mengelus kening Keyla.
"Saga minta tolong ya, Mi, gantiin baju Keyla. Saga mau ambil air hangat sama handuk kecil dulu, buat kompres Keyla," ucap Saga yang diangguki sang mama. Lantas, laki-laki itu pergi melangkah ke dapur.
"Pasti kamu gadis yang Saga suka, karena kamu gadis pertama yang berani Saga bawa kesini," gumam Chatrine seraya tersenyum menatap Keyla.
Karena tak tau alamat rumah Keyla, Saga terpaksa membawa Keyla ke rumahnya. Bahkan ia sampai menitipkan motornya pada pemilik warung terdekat saat ia menemukan Keyla, dan membawa gadis itu menggunakan taksi.
"Semoga aja lo gapapa, Key," gumam Saga. Laki-laki itu menghela nafas pelan, berusaha menghilangkan rasa panik juga khawatir yang menyerang dirinya. "gue khawatir sama lo!"
🐒
"Papa," gumam Keyla dengan mata terpejam. Gadis itu menggeliat gelisah, membuat Saga yang sedang memeras handuk kecil, langsung menatap dirinya.
"Key?" Saga menaruh handuk tersebut di kening Keyla, lalu mengelap keringat yang membanjiri wajah gadis tersebut, karena suhu tubuhnya yang masih panas.
"Papa, jangan tinggalin Keyla, Pa." Gumaman tersebut membuat hati Saga tercubit. Sekeras apakah kehidupan gadis itu, sampai-sampai selalu dalam kegelisahan? Semalang itu kah nasibnya?
"Pa, Papa." Keyla kembali bergumam dalam tidurnya.
Saga masih setia memandang gadis yang belakangan ini mengganggu pikirannya, seraya merapalkan janji pada dirinya sendiri.
"Lo kalo lagi tidur lucu ya, kaya bayi," gumam Saga tersenyum kecil. Laki-laki berparas tampan tersebut mengelus rambut Keyla lembut.
Merasa tidurnya terganggu, Keyla langsung membuka mata. Dengan penglihatan yang masih kurang jelas, Keyla melihat sosok laki-laki yang setia duduk di sampingnya, dengan tangan yang sibuk mengompres keningnya.
"Sa–saga?" Keyla mengerjap pelan, kala mengetahui bahwa laki-laki itu adalah Saga. Ia kira itu Darel atau Arka, kakaknya.
"Syukurlah, lo udah sadar," ucap Saga menghela nafas lega. Laki-laki itu kembali menempelkan handuk basah pada kening Keyla.

KAMU SEDANG MEMBACA
SAGAKEYLA (TERBIT)
Teen Fiction(Sudah terbit dan open po di ig @luxurypublisher1) Beberapa part terakhir sudah diunpub Saga Febriano. Pria dingin dan irit bicara, sekalinya berbicara perkataannya bisa menyakiti orang lain. Selalu memakai seragam urak-urakan, tapi penampilan terse...