SAGAKEYLA | 56

2.2K 88 92
                                        

"Setiap pertemuan yang indah, pasti ada perpisahan yang tidak diinginkan."

Darel Angkasa

——Happy reading——

Keyla membuka paper bag pemberian Saga, yang dititipkan pada Bastian tadi malam. Menatap isi paper bag tersebut dengan mata berbinar senang.

"Dress?" Keyla menyentuh dress navy tersebut.

Dress dengan panjang sampai lutut, juga panjang lengan sampai sikut. Memiliki kerah leher berbentuk V sedikit jatuh. Tak lupa pita di sebelah kiri perut, memberi kesan elegan saat menggunakannya.

Keyla menatap cermin besar di hadapannya, dengan dress yang ia tempelkan pada tubuh mungilnya. "Cantik banget!"

"Seleranya Saga oke juga," ucap Keyla setelah puas menatap pantulan dirinya. Gadis itu duduk kembali di kasur kesayangannya.

Keyla mengambil sticky notes yang ada dalam paper bag tersebut. Tersenyum malu menghiasi wajah saat membaca isinya.

Hallo, cantik!

Gimana? Suka gak, sama dressnya? Cantik, kan? Iya, sama kaya lo, malah cantikan lo daripada dressnya, hehe. Dressnya dipake ya, buat acara makan malem bareng, supaya lo kelihatan cantik.

Eh iya, gue lupa. Ayangnya Saga kan emang cantik, bintang aja sampai kalah cantik, mwehehe. Tapi, pokoknya harus tetep dipake! Mau lihat ayang pake dress itu. Pasti cantiknya bertambah jadi seribu kali lipat.

Duh, jadi gak sabar deh mau lihatnya. Sampai ketemu diacara ya, cantiknya aku.

Salam sayang, Saganteng calon suamimu.

"Bisa banget sih bikin gue salting." Keyla menepuk pipinya pelan, saat rasa panas menjalar dipipi chubbynya. "Jadi makin cinta, deh."

Keyla memeluk dress di tangannya tersebut, sambil senyum-senyum tak jelas. Ia sedang membayangkan reaksi Saga, saat melihatnya datang menggunakan dress tersebut.

"Pasti dia bakal terpesona lihat kecantikan gue!" tukas Keyla mengangkat dagunya sombong. "aww, jadi gak sabar deh mau ketemu."

"Dipelukin mulu tuh, dress. Gak kucel, apa?"

Keyla tersentak kaget, lalu menyengir menatap sang kakak yang tengah memperhatikannya dari ambang pintu.

"Hehe, Abang." Keyla menyimpan kembali dress tersebut ke dalam paper bag, lalu mempersilakan Arka untuk masuk.

"Dari siapa, sih? Sampai dipeluk cium, gitu. Pasti, dari Saga, ya?" tebak Arka membuat Keyla tersenyum malu.

"Apaan, sih, Bang? Siapa juga yang peluk cium dreesnya," elak Keyla malu.

"Udah ke pergok, masih aja bohong." Arka mencibir pelan, membuat Keyla menyebikkan bibirnya.

"Abang ngapain, ke sini?"

"Di bawah, ada Darel," ucap Arka isi kamar Keyla.

"Darel udah pulang? Kapan?" tanya Keyla antusias sekaligus tak percaya.

"Katanya sih, satu jam yang lalu."

Tanpa mempedulikan sang kakak, Keyla langsung lari turun. Ia tak sabar untuk bertemu Darel. Sungguh, jauh sehari dari laki-laki itu membuatnya uring-uringan sendiri. Ia tidak bisa jika harus berpisah terlalu lama dari sahabat kecilnya itu.

"Jangan lari, Key!" tegur Darel saat melihat Keyla berlarian menuruni tangga.

Keyla tak mengindahkan teguran Darel. Ia langsung mendekap tubuh penuh kehangatan itu dengan erat. "Kangen!"

SAGAKEYLA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang