"Hanya karena aku tersenyum, bukan berarti aku tidak ingin memukul wajahmu."
–Keyla Humairah–
——Happy reading——
Keyla menatap semua sudut kantin, mencari kedua sahabatnya. Setelah menemukannya, gadis tersebut langsung mendekati mereka.
"Lama amat sih, Key, ke toiletnya." Adinda mendengus pelan saat melihat Keyla.
"Iya nih, langganan bener lo tiap hari ke toilet," timpal Megan sambil menyeruput es teh miliknya.
Keyla menyengir, lalu mendudukkan tubuhnya. "Sorry, abisnya gue mules."
"Makan tuh, udah gue pesenin sekaligus gue bayarin," ucap Adinda menunjuk makanan favoritnya—nasi goreng dan es teh manis di hadapan Keyla.
"Uh, baiknya. Makasih Adinda cantik," ucap Keyla mencubit gemas pipi Adinda yang langsung ditepis sang empu.
"Sakit dodol," gerutu Adinda. Mereka pun mulai memakan makanan masing-masing.
"Luka lo gak parah kan, Key?" tanya Adinda menunjuk sikut Keyla dengan matanya.
Keyla menatap Adinda sekilas. "Gapapa kok, cuma sikut kegores dikit, sama kaki gue memar."
"Kalo Darel, gimana?" tanya Megan membuat Adinda menatap Keyla penasaran.
"Darel baik-baik aja kok. Dia cuma butuh istirahat sedikit," jawab keyla seadanya.
Tidak mungkin kan, keyla memberitahu tentang kondisi Darel yang sebenarnya? Bisa-bisa Darel akan mendiaminya dengan jangka waktu yang cukup lama. Bertengkar sehari dengan Darel saja ia tidak bisa, apalagi berhari-hari. Maka dari itu, Ia tidak akan membiarkan hal itu terjadi.
Megan memajukkan sedikit wajahnya. "Kaki lo gak sakit, Key?"
"Sakit sih, tapi lo berdua gak perlu khawatir, gue kuat kok." Keyla menggulung lengan bajunya, lalu menunjukkan ototnya yang sedikit timbul.
"Halah, ntar juga mewek kalo sakitnya kerasa," ejek Megan.
"Sorry aja ya, gue bukan lo," ucap Keyla sombong.
Sebenarnya sang kakak sudah melarangnya, tapi Keyla tetap kekeh ingin pergi sekolah. Dengan terpaksa, sang kakak pun mengijinkan Keyla, asalkan ia yang mengantar jemput Keyla sampai Darel sembuh. Sedangkan Darel belum bisa sekolah, karena kondisinya belum membaik.
"Iyain, biar seneng." Megan memutar bola mata malas, lalu mengunyah kasar bakso miliknya.
Brak!
"Shit!" Keyla mengelap sudut bibirnya yang ketumpahan es teh saat sedang minum, lalu menatap tajam si pelaku.
"Maksud lo apa?!" Keyla menatap tajam gadis di depannya itu.
"Pindah, ini tempat gue!" perintah si pelaku yang menggebrak meja tadi—Renata. Di belakang Renata ada kedua temannya, Alena dan Audrey.
Keyla menatap Renata tak suka. "Yang duluan nempatin ini meja tuh gue ... bukan lo."
"Gue bilang pindah!" seru Renata mulai kesal.
"Gak!"
"Lo–"
"Apa?!" Keyla menatap Renata dengan menantang. Renata menggeram kesal, tapi ia langsung tersenyum saat melihat seseorang.
"Saga, liat tuh si biang rusuh. Masa dia nempatin meja aku sih," tukas Renata mengadu pada Saga yang baru datang bersama teman-temannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
SAGAKEYLA (TERBIT)
Novela Juvenil(Sudah terbit dan open po di ig @luxurypublisher1) Beberapa part terakhir sudah diunpub Saga Febriano. Pria dingin dan irit bicara, sekalinya berbicara perkataannya bisa menyakiti orang lain. Selalu memakai seragam urak-urakan, tapi penampilan terse...