"Jangan pernah memandang seseorang karena rupanya, karena ketulusan hati tidak terletak pada parasnya."
–Saga Febriano–
——Happy reading——
Saga merapikan rambut Keyla yang sedikit berantakan, akibat mengenakan helm. Hal tersebut sontak membuat Keyla sedikit tersentak.
"Gue bisa sendiri," ucap Keyla membuat Saga tersenyum tipis.
"Balik sekolah, lo ikut gue pulang!" tukas Saga turun dari motor.
Keyla mengernyit bingung. "Ke rumah lo? Ngapain?"
"Mami mau ngajak lo makan siang." Saga menggandeng tangan Keyla menuju kelas. Di sepanjang koridor yang mereka lewati banyak yang menatap keduanya dengan penuh kagum, senang, iri dan cemburu.
Gadis berambut terurai itu belum menyadari pangutan tangan mereka. Ia hanya bisa mengernyit pelan saat banyak gadis yang menatapnya tak suka, bahkan tak segan-segan mengeluarkan umpatan.
Saat Keyla ingin membenarkan letak tasnya, ia baru menyadari jika sedari tadi Saga menggenggam tangannya. "Pantesan mereka natap gue kaya gitu."
"Kenapa?" Saga menatap Keyla bingung, saat gadis itu menyentak tangannya, membuat genggaman tangan mereka terlepas.
"Gara-gara lo gandeng tangan gue, orang-orang mikirnya kita pacaran, nyatanya enggak!" tukas Keyla berdecak pelan.
"Tapikan, kenyataannya sebentar lagi lo bakal jadi pacar gue. Jadi, ya ... gak masalah dong!" Saga merangkul Keyla erat, membuat gadis itu menganga tak percaya. Baru ingin memberontak, Saga sudah lebih dulu melangkah, membuat dirinya sedikit terseret.
"Key."
Keyla mendongak sambil menaikkan sebelah alisnya, menatap wajah Saga yang juga menatapnya sejuk.
"Lo cantik!" Saga mengukir senyum di wajah tampannya, membuat Keyla sedikit terpesona.
"Jadi, lo suka sama gue, karena gue cantik?" tanya Keyla membuat Saga menggeleng cepat.
"Karena gue cinta sama lo, makanya lo cantik!" tukas Saga membuat hati Keyla sedikit berdesir senang.
"Di luaran sana, banyak loh perempuan yang lebih cantik dari gue. Kenapa lo milihnya gue?" Entah mengapa Keyla selalu mengulang pertanyaan yang sama. Ia hanya ingin terus memastikan, apakah perkataan Saga benar-benar nyata, atau hanya omong kosong belaka.
"Sekalipun bongkahan berlian menghampiri gue, kalau itu bukan lo, sekedar meliriknya pun gue gak sudi!" tukas Saga tegas. "gue maunya lo!"
Saga memegang kedua bahu Keyla, lalu menatap gadis itu penuh cinta. "Jangan pernah nolak kehadiran gue lagi, ya? Gue gak mau jauh dari lo!"
Keyla menatap Saga dengan pandangan yang sulit diartikan. Ia bisa melihat tatapan tulus dari mata laki-laki tersebut, tapi entah kenapa hatinya ragu untuk membenarkan kenyataan itu.
Dengan penuh keraguan, Keyla mengangguk pelan. "Gue bakal coba."
Saga tersenyum, lalu memeluk Keyla erat. Keyla mengerjap pelan, niat ingin memberontak pun ia urungkan, saat Saga membisikkan kata-kata cinta padanya.
Bukan dirinya ingin menolak Saga lantaran ia tidak mencintainya, karena ia yakin cinta akan datang seiring berjalannya waktu. Yang ia takutkan hanya kekecewaan. Ia takut mengecewakan Saga yang begitu mencintainya, ia juga takut kecewa jika semua ini hanya tipuan semata.
Ia hanya bisa berharap, jika semua ini nyata adanya, bukan permainan yang disengaja ataupun tidak disengaja. Agar kedepannya, tidak ada seorangpun yang merasa tersakiti ataupun kecewa.

KAMU SEDANG MEMBACA
SAGAKEYLA (TERBIT)
Fiksi Remaja(Sudah terbit dan open po di ig @luxurypublisher1) Beberapa part terakhir sudah diunpub Saga Febriano. Pria dingin dan irit bicara, sekalinya berbicara perkataannya bisa menyakiti orang lain. Selalu memakai seragam urak-urakan, tapi penampilan terse...