"Bersamamu adalah sebuah cerita, yang tidak ingin ku akhiri!"
–Saga Febriano–
——Happy reading——
Keyla menatap jari manis tangan kirinya, dengan pandangan yang sulit diartikan. Ia tidak menyangka, jika sekarang ia sudah resmi bertunangan, dengan seorang lelaki yang berani meluluhkan hatinya.
Laki-laki yang hadir di kehidupannya tanpa diminta. Laki-laki yang tak diingkan kehadirannya, justru kini mewarnai hari-hari kelamnya. Laki-laki si pemilik seribu cara, untuk menaklukkan hati batu seorang Keyla. Dialah cinta pertama Keyla, Saga Febriano.
"Makasih banyak, Key," bisik Saga menatap Keyla dalam. Terpancar kebahagiaan yang tak bisa dijabarkan, di wajah tampannya itu. Karena terlalu bahagia, ia bahkan ingin menangis di hadapan gadisnya itu. Ingin mengatakan dengan lantangnya pada dunia, bahwa ia beruntung memiliki Keyla.
"Makasih, kembali." Keyla tersenyum, menyadari tatapan haru serta bahagia pada mata kekasihnya itu. Andaikan Saga tahu, bahwa dirinya pun sangat bahagia malam ini. Hari di mana, merupakan salah satu hari bersejarah dalam hidupnya.
Seminggu setelah fiting baju, mereka resmi menggelar pertunangan yang berlangsung pada senin malam. Acara yang begitu dinantikan kedatanganya oleh Saga. Tak jauh beda dari Saga, Keyla pun menantikannya, meskipun awalnya ia sempat tak percaya hari ini tiba.
Tapi, kenyataan menyadarkannya. Bahwa malam ini, tepat pukul sekian, mereka resmi menjalin sebuah ikatan yang lebih resmi. Ikatan yang bisa membawa mereka, selangkah lagi menuju acara sakral nan suci.
Tepukan tangan, juga sorak kebahagian memenuhi tempat digelarnya acara. Acara digelar di halaman belakang rumah Saga, atas permintaan sang mami. Wanita itu bilang, ia ingin rumah tersebut memiliki momen indah yang nantinya dapat dikenang banyak orang.
Baik Saga maupun Keyla, tak mempermasalahkannya. Karena bagi keduanya, tempat tidaklah begitu penting. Yang terpenting adalah apa yang terjadi malam itu.
"UHUUUU. AKHIRNYA, KALIAN TUNANGAN JUGA!" teriak Melvin yang paling dominan, di antara teriakan antusias juga bahagia para tamu undangan. "GUE BAKAL NYUSUL LO, GA!"
"SELAMAT YA, PAKETU, BUKETU! SEMOGA, BISA CEPET-CEPET KE JENJANG YANG LEBIH SERIUS!" pekik Dafiez tak kalah heboh. Ia bahkan sampai meniup terompet, sama halnya dengan Melvin.
Wisnu menelan kue yang ada dalam mulutnya. "DITUNGGU UNDANGAN RESMINYA, YA!"
"Berisik! Jangan bikin malu, deh!" tukas Bastian menatap teman-temannya sinis.
"Tau nih, kalian. Norak banget, sih!" desis Alvin pedas. Ia menatap dua insan di hadapannya dengan berbinar bahagia. "LANGGENG TERUS YA, KALIAN!"
Melvin mengambil kue di tangan Wisnu, lalu memasukkannya secara paksa ke dalam mulut Alvin. "Nah, makan tuh norak!"
Alvin menepis tangan Melvin sambil terbatuk. Ia berusaha keras mengunyah, juga menelan kue yang ukurannya lumayan besar. "Uhuk, uhuk. Parah lo, Vin! Huek!"
"Norak, kok teriak norak!" timpal Dafiez sinis, membuat Alvin hanya bisa mengusap tengkuknya.
"Udah gue duga," gumam Saga lelah. Ia hanya bisa menghela napas pasrah, melihat kelakukan teman-temannya itu.
"Gapapa lah, Ga. Adanya mereka, pesta ini jadi meriah," ucap Keyla menenangkan. "toh, yang lain juga gak merasa ke ganggu. Justru, mereka maklum, sama kebahagiaan yang juga dirasain sama Melvin dan yang lainnya."
Saga mengangguk menurut. Ia merapikan anak rambut Keyla, lalu merangkul pinggang gadis itu. "Thank you for the trust, and i love you."
"I love you too, my prince," bisik Keyla tulus. Keyla memperdalam tatapannya, berusaha menembus tatapan jernih Saga. Saat laki-laki itu menyatukan kening mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
SAGAKEYLA (TERBIT)
Teen Fiction(Sudah terbit dan open po di ig @luxurypublisher1) Beberapa part terakhir sudah diunpub Saga Febriano. Pria dingin dan irit bicara, sekalinya berbicara perkataannya bisa menyakiti orang lain. Selalu memakai seragam urak-urakan, tapi penampilan terse...