"Jangan bergantung pada siapapun di dunia ini! Bahkan bayanganmu pun akan meninggalkanmu, saat tengah berada dalam kegelapan."
–Darel Angkasa–
——Happy reading——
"Kamu harus banyak-banyak istirahat, Rel!" tukas Keyla menaruh mangkuk bubur di atas meja samping brankar.
Keyla memberikan air pada Darel yang sedang berusaha menelan berbagai macam obat, yang ia sendiri tidak tahu itu obat apa saja. Ia kembali menaruh gelas yang Darel sodorkan, lalu menatap laki-laki itu.
"Aku bosen kalau harus istirahat terus, kebanyakan tidur juga gak bagus kan?" ucap Darel lesu.
Keyla berdecak pelan. "Aku gak mau kamu kenapa-napa, Rel! Aku gak mau penyakit kamu tiba-tiba kambuh kaya gini."
Darel tersenyum hangat kala Keyla menatapnya sendu. Ia tahu gadis di hadapannya itu sangat mengkhawatirkan keadaannya, karena penyakitnya yang tiba-tiba kambuh usai perlombaan kemarin.
Ia merasa bersalah telah membuat yang lain cemas juga panik pada dirinya, lantaran ia terlalu sibuk mengurus perlombaan, membuat ia melupakan hal yang seharusnya tidak boleh dilupakan—menjaga kesehatan juga tidak boleh terlalu kecapekan.
"Maaf, Key."
Keyla mengangguk seraya menggenggam tangan Darel. "Rel."
"Iya?" Alis Darel terangkat saat Keyla terdiam menatapnya.
"Kamu mau ya operasi?" pinya Keyla parau. "aku gak mau kamu terus-terusan kaya gini! aku gak kuat harus liat kamu nahan sakit, liat kamu keluar masuk rumah sakit, liat kamu hidup tergantung sama obat-obatan."
"Key–"
"Aku mau kamu sembuh, aku mau kamu sehat kaya dulu lagi!" lirih Keyla dengan suara bergetar.
"Key, dengerin aku!" pinta Darel seraya menggenggam erat tangan Keyla. "mau aku operasi atau enggak, aku bakalan tetep kaya gini, Key. Ini takdir aku, dan aku harus bisa terima ini semua."
Keyla menggeleng tak setuju. "Enggak, Rel! Aku yakin setelah operasi, kamu pasti bakalan sembuh! Kamu pasti gak akan ngerasain sakit lagi, kamu juga gak perlu lagi bergantung sama obat-obatan itu!"
"Iya kalau aku sembuh, kalau enggak gimana? Kalau nanti pasca operasi aku malah meninggal, gimana?" tanya Darel membuat Keyla tersentak.
"Kamu kok ngomongnya gitu?" tanya Keyla menarik tangannya. "kamu pasti sembuh, Rel, aku yakin itu!"
"Enggak gitu, Key, ini kan cuma perumpamaan. Lagian aku juga gak mau operasi," ucap Darel berusaha menenangkan Keyla yang mulai menangis.
"Aku gak suka kamu bilang gitu!" ucap Keyla saat Darel menghapus air matanya.
"Maaf, cantik."
Darel kembali menggenggam tangan Keyla, lalu mengelusnya pelan. "Key?"
"Em?" Keyla mendongakkan kepala, menampilkan ujung hidung yang memerah serta sisa air mata di ujung matanya.
"Aku mau operasi!" ucap Darel serius.
Keyla mengerjap tak percaya, sekaligus senang. "Beneran, Rel?"
Darel tersenyum, saat melihat raut senang dari wajah Keyla. "Bener dong! Masa iya aku bohong."
"Aku seneng banget dengernya, Rel. Sebentar, aku mau panggil dokter dulu," ucap Keyla gembira.
"Eh, Key!" Darel langsung menahan Keyla yang ingin memanggil dokter, lantaran terlalu senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGAKEYLA (TERBIT)
Genç Kurgu(Sudah terbit dan open po di ig @luxurypublisher1) Beberapa part terakhir sudah diunpub Saga Febriano. Pria dingin dan irit bicara, sekalinya berbicara perkataannya bisa menyakiti orang lain. Selalu memakai seragam urak-urakan, tapi penampilan terse...