"Sakiti gue dengan kebenaran, tapi jangan pernah hibur gue dengan kebohongan!"
-Saga Febriano-
--Happy reading--
"Loh, Key, kaki lo kenapa?" tanya Saga saat melihat lutut Keyla yang tertutup kassa steril.
"Gapapa, cuma luka kecil."
"Kok bisa?"
Keyla terdiam beberapa saat, sebelum menjawab, "Tadi malem gue jatuh."
"Makanya, lain kali hati-hati kalau jalan!" tukas Saga mengingatkan, yang langsung diangguki Keyla. "yaudah, yuk ke kantin! Anak-anak udah pada nungguin di sana."
"Kenapa gak ke perpustakaan aja? Biar sekalian belajar, mumpung belum bel."
"Enakkan di kantin, sekalian sarapan." Saga menuntun tangan Keyla pelan. Berjalan meninggalkan parkiran yang belum terlalu ramai.
Hari ini Saga tidak menjemput Keyla, karena gadis itu bilang ingin berangkat sendiri. Dengan terpaksa Saga mengiyakannya. Maka dari itu, laki-laki berambut hitam lebat tersebut, menunggunya di parkiran sekolah.
"Kenapa, sih? Tumben, dari tadi diem aja. Bisanya bawel," tanya Saga heran.
Keyla mengulum bibirnya, lalu menggeleng pelan.
"Bad mood, ya?"
"Enggak."
Saga menghentikan langkahnya. "Terus, kenapa diem aja?"
"Lagi irit ngomong!" Keyla menarik tangan Saga agar kembali berjalan, meskipun langkahnya sedikit tertatih.
"Gak cocok, Key."
Keyla mengernyit bingung. "Apanya?"
"Lo gak cocok kaya gini! Aneh rasanya lihat lo yang biasanya kaya reog, berubah jadi kalem," ucap Saga, membuat Keyla memutar bola mata malas.
"Biarin!"
"Lama banget sih datengnya, keburu bel ntar," cetus Megan memakan nasi goreng yang sisa setengah.
"Sorry." Keyla menyengir pelan. Gadis itu mendudukkan tubuhnya di sebelah Adinda, sedangkan Saga di sebelah Bastian.
"Eh, Key, gimana kabarnya si Mozza? Udah lama banget gue gak ketemu si gembul," tanya Adinda dengan tangan sibuk menyuapi Adam.
"Baik, makin gembul malah." Keyla memakan roti yang Saga berikan padanya.
"Kalau abang lo gimana, Key?" timpal Megan membuat yang lain menatapnya, terutama Alvin yang duduk di hadapannya.
"Abang makin sibuk. Katanya sih, lagi ada proyek baru di perusahaan." Keyla mengangkat bahu tidak tahu.
Keyla menyumpal mulut Saga dengan roti di tangannya, saat laki-laki itu sedari tadi membuka mulut minta disuapi.
"Kasar bener sih, Key." Saga mengunyah roti tersebut dengan wajah ditekuk.
"Salahnya, punya tangan tapi minta disuapin. Dasar manja!" tukas Keyla melirik sinis.
"Biarin, manja sama pacar sendiri ini!" desis Saga membuat Keyla mendelik ke arahnya.
"Ralat, temen!"
"Iya, temen. Temen sehidup semati." Saga mengedipkan sebelah matanya genit.
"Tiada hari tanpa keuwuwan."
"Dan, tiada hari tanpa rasa iri," ucap Alvin melanjutkan perkataan Megan.
"Cocok! Udah, kalian jadian aja!" tukas Melvin menggebrak meja, membuat yang lain langsung mendelik tajam ke arahnya. "sorry, pren."

KAMU SEDANG MEMBACA
SAGAKEYLA (TERBIT)
Fiksi Remaja(Sudah terbit dan open po di ig @luxurypublisher1) Beberapa part terakhir sudah diunpub Saga Febriano. Pria dingin dan irit bicara, sekalinya berbicara perkataannya bisa menyakiti orang lain. Selalu memakai seragam urak-urakan, tapi penampilan terse...