SAGAKEYLA | 10

5.4K 295 414
                                        

"Tuhan itu menciptakan banyak perasaan untuk dirasakan dan diungkapkan, bukan untuk selalu dimaklumi dan disembunyikan."

Adam Putra Mahendra

——Happy reading——

Keyla mengerjap pelan, menyesuaikan cahaya lampu yang mengenai matanya.

"Shhh." Gadis itu mendesis pelan merasa sakit di punggungnya, saat ia sedikit menggerakkan tubuhnya.

"Key, lo udah bangun?" Keyla menengok ke arah samping kanan, terdapat Adam yang sedang duduk di sofa.

Keyla mengangguk pelan, kepalanya terasa pusing. "G–gue di mana?"

"Lo di markas," ucap Saga yang baru datang. Di tangan pria itu, terdapat nampan berisi sepiring nasi goreng dan segelas air putih.

Kening keyla sedikit berkerut. "Ma–markas?"

"Hmm, markas Calderick." Saga menaruh nampak itu di atas nakas, di sebelah ranjang yang Keyla tiduri.

Saat ini Keyla sedang berada di salah satu kamar yang ada di markas Calderick—lebih tepatnya kamar Saga. Semalam Saga lebih memilih membawa Keyla ke markas daripada rumah sakit, dan membiarkan gadis itu tidur di kamar miliknya.

Ketua Calderick tersebut langsung membantu Keyla, kala gadis itu ingin mendudukkan tubuhnya. Terlihat Keyla menggigit bibir bawahnya, saat rasa sakit di punggungnya kembali menyerang.

"Masih sakit?" tanya Saga menyandarkan tubuh Keyla pada sandaran kasur.

Keyla mengangguk sambil mengatur posisi duduknya, agar punggungnya tak terasa sakit lagi.

"Lo sih, pake sok-sok'an nolongin gue segala. Jadi sakit kan," ucap Saga menatap Keyla.

Keyla balik menatap Saga sinis. "Udah ditolongin, bukannya bilang makasih malah ngomel!"

"Besok-besok gak usah gitu lagi, kalo ujung-ujungnya ngerepotin orang!" ucap Saga membuat Keyla memukul lengan pria itu.

"Gue mau pulang!" pinta Keyla.

"Nanti, nih makan dulu." Saga memberikan sepiring nasi goreng pada Keyla.

Keyla menggeleng. "Gue gak laper, gue maunya pulang."

"Iya, tapi makan dulu!" Keyla pun terpaksa memakannya, ia ingin cepat-cepat pulang.

"Gak laper, tapi langsung abis dalam beberapa menit," ejek Saga saat melihat piring yang sudah kosong.

Keyla memberikan piring kosong itu pada Saga. "Gak laper, cuma butuh makan!"

"Dasar." Saga memberikan Keyla minum, yang langsung diteguk habis oleh gadis cantik itu.

"Udah, sekarang gue mau pulang!" Keyla beranjak dari kasur secara perlahan. Menggeleng pelan, guna menghilangkan rasa pusing yang tiba-tiba datang.

"Eh, Key." Saga langsung menyanggah tubuh Keyla, yang hampir tumbang. "Lo tuh masih sakit, Key, gak usah sok-sok'an bangun!"

Tangan Keyla terulur untuk memegang kepalanya. "Gue harus pulang, Ga."

"Iya, tapi gak sekarang!"

"Abang pasti nyariin gue, Ga," ucap Keyla kekeh.

"Udah deh, nurut apa kata gue!" tukas Saga bantu merebahkan tubuh Keyla. "sekarang lo tidur! Gue bakal panggilan dokter buat lo."

Keyla menatap Saga menggoda. "Ciee, perhatian. Suka ya lo sama gue?"

SAGAKEYLA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang