SAGAKEYLA | 46

2.6K 125 137
                                    

"Aku sengaja membuat seseorang tidak nyaman dengan sifatku yang aneh. Jika ia bersabar, maka ialah orang yang aku cari."

-Keyla Humairah-

--Happy reading--

"Key." Saga menggeser tubuhnya, agar lebih dekat lagi pada Keyla.

Saat ini keduanya sedang berada di perpustakaan sekolah. Keyla memaksa ingin membaca beberapa novel untuk menghilangkan rasa suntuknya, membuat Saga hanya bisa menuruti permintaan gadis cantiknya tersebut.

Laki-laki dengan rambut berantakan itu, menatap Novel di tangan Keyla dengan tatapan cemburu. Lantaran Sedari tadi Keyla sibuk membaca, membuat dirinya merasa tak dianggap keberadaannya.

"Hmm?" Gadis berambut kuncir kuda itu, tengah fokus membaca novel berjudul Gletta.

"Key."

Tak ada jawaban dari bibir mungil itu, membuat Saga gemas-gemas geram sendiri. Laki-laki itu menjatuhkan wajahnya di pundak Keyla, bermaksud mengganggu konsentrasi gadis tersebut.

"Diem, gue lagi baca!" Keyla mendorong kepala Saga, membuat laki-laki itu menatapnya dengan mata memicing kesal.

"Keylaaa." Saga kembali usil, dengan mengunyel pipi pujaan hatinya itu.

Keyla menggeram kesal lantaran konsentrasinya menjadi buyar. Ia menepis tangan Saga, dengan novel yang ia pegang. "Diem! Gue bilang diem, ya diem!"

"Di perpustakaan dilarang berisik, kalau mau berisik keluar sana!" tegur penjaga perpustakaan, membuat Keyla meringis malu.

"Lo, sih, jadi ditegur kan gue!" Keyla mendengus kesal, lalu pindah ke rak paling pojok kiri perpustakaan. Ia lebih memilih lesehan di bawah, ketimbang duduk di kursi yang selalu diganggu Saga.

"Kok pindah, sih?" tanya Saga ikut duduk di sebelah Keyla.

"Lo ngapain ikut-ikutan pindah, sih?" tanya Keyla jengah.

"Gue mau di dekat lo terus," ucap Saga kelewat santai.

Ingin rasanya Keyla meremas wajah tampan Saga. Jika orang di hadapannya ini bukan Saga Febriano, sudah dipastikan orang itu akan ia buang ke empang.

"Diem bisa gak, sih? Gue lagi baca novel, lagi seru-serunya nih!" pekik Keyla tertahan.

"Emang tuh novel lebih menarik ya, daripada gue?" tanya Saga memicingkan mata.

Keyla mengangguk mantap, membuat Saga mendesis tak suka.

"Apa bagusnya coba? Isinya cuma tulisan gitu," ejek Saga.

"Bagus, tau! Ini tuh menceritakan tentang hubungan sepasang kekasih, yang hancur karena kesalahpahaman. Apalagi kalau lihat pemeran utama cowoknya, beuh ganteng banget!" tukas Keyla menggebu-gebu.

Melihat binar bahagia di mata Keyla, membuat Saga semakin menekuk wajahnya. "Gantengan juga gue!"

Keyla menggeleng tak terima. "Lo emang ganteng, tapi dia tuh ada manis-manisnya."

"Gue juga manis, ya!" Saga tak mau kalah. Ia bahkan melempar novel di tangan Keyla, membuat gadis itu memelototinya.

"Beda, dia lebih manis!" tukas Keyla tak mau dibantah.

"Heran gue sama para cewek, kok demen banget sama yang fiksi? Padahal, yang nyata ada di depan mata," desis Saga mengejek. "gue kurang apa sih, Key? Gue udah ganteng, tinggi, putih, mancung, kaya, keren lagi, masih aja dibandingin sama cowok fiksi."

"Lo tuh minim akhlak, makanya gak sempurna!"

"Lupa lo? Kesempurnaan hanya milik Allah!" Saga tersenyum bangga, saat Keyla hanya bisa memutar bola mata malas.

SAGAKEYLA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang