15. News

4.9K 581 4
                                    

Favi comeback guys!
Kangen gak nih?
Yuk bisa yuk vote and komen!
Happy reading readers termuah :)

👑👑👑

"Aku harus langsung pulang ke kediaman Duke Bextor sekarang," batin Evelin berjalan mengendap-endap menuju pintu belakang istana yang dekat dengan Palvilum Lotus dan Palvilum Jasmine milik Green.

Gadis itu bergidik ngeri ketika mendengar lolongan serigala yang semakin kencang di tengah malam. Bulu kuduknya berdiri karena angin malam sangat dingin. Ia hanya memakai gaun yang ia gunakan saat menghadiri pesta bangsawan.

Evelin mengambil kuda yang berada di belakang Palvilum Jasmine. Untungnya saat itu ia pernah syuting drama kolosal jadi ia sedikit mengerti bagaimana memakai kuda. Entah kenapa Evelin merasa bahwa kuda yang berwarna coklat itu seperti sangat akrab dengannya. Kuda itu menatapnya sangat lama, tatapannya seperti sedang merindukannya.
"Apakah Evelin dulu dekat dengan kuda ini? Tapi ini tak dijelaskan di dalam novel,"

Pada akhirnya gadis itu mulai menaiki kuda. Ia melewati rute yang tadi ditempuh oleh Lieven. Melewati lereng-lereng bukit yang cukup terjal. Cahaya bulan tak cukup menyinari gelapnya malam sehingga membuat keseimbangan kuda itu sedikit terganggu. Untungnya kuda itu cukup cekatan, mungkin karena kuda itu telah dilatih oleh orang-orang yang berada di istana.

Evelin menatap bintang-bintang yang bertebaran di langit. Rambut emas milik gadis itu berkibar karena terkena angin malam. Kulitnya yang seputih susu nampak berkilau dibawah cahaya bulan. Ia terlihat seperti seorang peri di dunia dongeng. Bola mata honeynya nampak berkaca-kaca. "Aku merindukan dunia ku walaupun aku tak memiliki siapapun disana," ungkapnya.

Kuda yang ditunggangi oleh Evelin mendadak berhenti. Gadis itu menepuk-nepuk kepala kuda itu dengan lembut.
"Hei kenapa kau berhenti? Apakah kau tak menyukaiku?" ucapnya.

Kuda itu menggelengkan kepalanya.

"Ada apa? Apakah kau merindukan tuanmu? Siapa tuanmu?" Evelin ingat bahwa kuda ini berada di dalam istana. Itu berarti kuda coklat itu memiliki tuan, melihat dari fisiknya nampaknya kuda itu sangat bagus, itu berarti tuannya adalah orang yang berpangkat tinggi.

Kuda coklat itu hanya diam. Melihat itu Evelin segera turun. Ia mengelus kepala kuda itu. "Ayolah setelah kau mengantarkan ku hingga dipinggir desa maka kau boleh kembali kepada tuanmu. Aku tahu bagaimana perasaanmu saat ini, tapi tolong antarkan ku kesana,"

Kuda itu menganggukan kepalanya. Kalau ditanya apakah Evelin terkejut? Ya ia sedikit terkejut. Bagaimana bisa seekor kuda mengerti bahasanya? Lupakan saja, ini adalah dunia kuno yang penuh dengan rahasia. Evelin tak ingin ambil pusing. Ia kembali menaiki kuda itu. Kuda berlari dengan kecepatan normal.

***

Pagi ini Evelin sudah dipusingkan oleh pelayan pribadinya. Bella terus menanyainya kenapa pulang larut malam.

"Apa yang nona lakukan sehingga pulang larut malam? Jika Duke Bextor tau mungkin nona akan-"

"Bella aku hanya tersesat,"

"Bagaimana nona bisa tersesat? Kusir telah menunggun nona di depan pintu gerbang,"

"Baiklah aku akan menceritakan kepadamu. Tapi kau harus berjanji untuk tidak mengatakannya kepada siapapun," Evelin menyerah, lagipula Bella adalah satu-satunya orang yang ia percayai saat ini.

Bella menyisir rambut emas milik nonanya itu.
"Aku berjanji nona,"

"Apakah kau pernah melihat gadis bersurai putih?"

"Siapa namanya nona?"

"Willow," Evelin menatap Bella yang sedang menyisir rambutnya dari cermin perak.

Fake Villainess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang