74. Melelangkan

1.7K 285 32
                                        

Jangan lupa vote dan coment guys!
Mulmed 🎙🎶🔊 Fingertip by Gfriend
Happy reading readers termwah!

👑👑👑


Gadis bersurai emas tersenyum bahagia seusai tiba di pusat pasar rakyat tempat dimana dikunjungi sebelum misi pertama dimulai. Ia meninggalkan Ivory disebuah kedai yang tak mencolok. Lalu dirinya berjalan menuju Pelelangan Hitam. Seperti pada saat dirinya pertama kali masuk disana, ia disambut oleh seorang wanita cantik. Dan ia berakhir di sebuah ruangan tempat dimana nantinya untuk berunding harga barang yang akan ia lelangkan.

Evelin mengeluarkan tusuk rambut merah dari jubahnya. Lalu menaruhnya di atas meja.

"Tuan muda, karena ini adalah benda yang cukup langka, saya tak berani mengurusnya. Jadi tunggu sebentar, saya akan memanggil tuan saya," kata wanita cantik itu dengan ramah

"Baiklah, aku mengerti," balas Evelin.

Tak lama setelah wanita cantik itu keluar, ia datang kembali bersama seorang pria bertopeng cokelat. Pria itu duduk dihadapan Evelin. Ia sedikit tersenyum.
"Senang dapat bekerja sama dengan Anda," sambutnya.

"Aku juga senang bisa melelangkan barangku disini," Evelin menatap tusuk rambut milik Rogers yang akan ia lelangkan.

Pria bertopeng cokelat itu menatap tusuk rambut yang berada di atas meja. Ia nampak sedikit terkejut dengan benda merah itu.
"Sepertinya tuan muda ini memiliki hubungan yang cukup baik dengan Putra Mahkota Kerajaan Dazli," tuturnya sembari mengambil tusuk rambut di atas meja.

Evelin yang berpenampilan layaknya pria tersenyum.
"Aku dengar di Pelelangan Hitam ini tak pernah ikut campur dalam hal asal usul barang yang dilelangkan," sindir Evelin. Sebenarnya ia tak ingin menyindir pria bertopeng cokelat itu. Namun karena jika ia jujur tentang tusuk rambut milik Rogers maka akan bahaya.

Pria itu menaikkan satu alisnya yang pastinya tidak dapat dilihat oleh Evelin karena tertutupi topeng.
"Maafkan atas sikap saya tuan muda," katanya tanpa nada merendahkan diri.

"Tidak masalah,"

"Berapa harga awal yang akan kau ajukan untuk tusuk rambut ini tuan muda?" tanya pria itu mengamati tusuk rambut ditangannya.

"Lima ratus tael emas,"

"Kau menawarkan harga yang cukup tinggi,"

"Itu adalah tusuk rambut milik Putra Mahkota Rogers, jadi sangat bernilai tinggi," kekeh Evelin.

Pria bertopeng cokelat memincingkan matanya.
"Mendengar perkataanmu mengingatkanku pada seorang nona yang pernah datang kemari," ungkapnya. Ia kembali teringat dengan seorang nona yang melelangkan tusuk rambut milik Lieven.

"Ah benarkah?" sambar Evelin. "Katakan siapa nona itu, apakah nona itu adalah jodohku?" lanjut Evelin tertawa sumbang.

"Lupakan," ketus pria itu. "Tunggu disini, aku akan mengurus pelelangan tusuk rambut ini,"

Pria itu dan wanita cantik berjalan keluar dari ruangan yang tak terlalu besar. Pria bertopeng cokelat kembali mengamati tusuk rambut yang berada ditangannya sembari menaiki tangga.

"Tuan Zayn apakah tusuk rambut itu asli?" tanya wanita cantik yang berjalan di belakang pria bertopeng cokelat, Zayn.

"Ya ini asli, aku penasaran bagaimana bisa dia mendapatkan tusuk rambut milik Rogers,"

Fake Villainess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang