100. Mengusir

1.2K 168 90
                                    

Jangan lupa vote dan coment guys!
Mulmed 🎙🎶🔊 Loveade by Viviz
Happy reading readers termwah!

👑👑👑

Di salah satu ruangan yang berada di Palvilium Teratai ada dua orang wanita (tua dan muda) dan satu pria tua. Wanita tua dan pria tua saling menatap tajam. Mereka tersenyum satu sama lain.

"Sudah lama aku tidak bertemu denganmu Ibu Suri Helena," sapa pria bertopeng di salah satu matanya.

"Kau benar, aku mengundangmu kemari untuk mendiskusikan tentang bunga kemurnian," Helena menyesap teh hijaunya dengan anggun.

Netra mata milik Tetua Grazian berkliat ketika mendengar bunga kemurnian dikatakan.
"Katakan apa yang ingin kau bahas tentang bunga kemurnian,"

"Aku ingin mengajakmu bekerja sama. Aku akan membawa orang pemilik bunga kemurnian untukmu. Tidak itu saja, aku juga akan membawa batu merah dan buah duri," jelas Helena.

Grazian mengerutkan dahinya. Helena memang kerap kali mengajaknya kerja sama yang pada akhirnya hanya menguntungkan wanita tua itu. Kali ini kenapa Helena menawarkan hal sebesar itu kepadanya?
"Lalu bunga kemurnian akan jatuh ditanganmu?" tanyanya to the point.

"Tentu saja. Bila aku mendapatkannya maka aku akan selalu mendukungmu,"

"Cih, kau selalu mementingkan dirimu sendiri," Grazian berdecih.

Helena menyeringai. Grazian sudah tahu seluk beluknya begitupun sebaliknya.
"Jadi kau setuju?"

Grazian balik menyeringai. Entah pemikiran apa yang bersarang di otak liciknya.
"Tentu, kapan kau akan membawa gadis itu padaku?" tanyanya. Daripada ia menyuruh Harley lebih baik bekerja sama dengan Helena.

"Secepatnya," Helena.

***

Misi ajang pemilihan permaisuri telah berakhir. Semua nona dibebaskan keluar masuk istana akan tetapi belum diperbolehkan pulang sampai hasil peringkat diumumkan. Ketika keluar dari istana para nona akan didampingi oleh prajurit kerajaan karena masih menjadi tanggung jawab istana.

Evelin duduk santai di dalam penginapannya sembari menunggu Bella yang akan membawakannya makan siang. Ia memikirkan tentang seseorang yang ia lihat di kerumunan para rakyat ketika dirinya sedang tampil. Dia adalah seorang wanita yang memiliki kulit rusak seperti seorang wanita tua. Namun Evelin yakin bahwa orang itu masih muda, melihat dari bentuk tubuh dan sorot matanya yang menyiratkan kesedihan.
"Siapa dia? Siapa orang yang memiliki surai hitam peach?" gumam Evelin berpikir. Ia mengingat kembali alur novel namun tak ditemukannya seorang wanita bersurai hitam peach.

"Elvis!" seru seseorang memasuki kamar penginapan Evelin dari jendela.

Evelin tahu siapa pria itu, Kennard. Ada semburat tak biasa dalam wajah pria itu.
"Willow telah hilang dari Kerajaan Hav," ucap pria itu gelisah.

"Tidak masalah, dengan begitu aku tidak perlu menjelaskan identitas Willow kepadamu," kata Evelin santai.

Melihat bagaimana Evelin tetap santai dan tidak beranjak dari posisi duduknya membuat Kennard mengernyitkan dahinya. Apa yang salah dari gadis didepannya ini? Otaknya terus berpikir hingga...
"Apakah kau sudah tahu dimana Willow sekarang?" tanyanya.

"Kau boleh mengatakannya seperti itu. Mulai sekarang kita tidak memiliki bisnis apapun. Jadi kau bisa kembali ke kerajaanmu," putus Evelin. Sebenarnya sulit untuk melepaskan pria tampan bersurai senja didepannya ini. Namun mengingat bahwa Kennard juga menginginkan bunga kemurnian membuatnya memutuskan hubungannya dari Kennard.

Fake Villainess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang