Jangan lupa vote dan coment guys!
Mulmed 🎙🎶🔊 Happines by Red Velvet
Happy reading readers termwah!👑👑👑
Malam ini Green tak bisa tidur dengan tenang. Pria yang terobsepsi dengan kebersihan itu berjalan ke luar dari kediamannya. Entah kenapa pikirannya selalu dipenuhi oleh Evelin dan Evelin. Ia takut kehilangan gadis itu untuk yang kedua kalinya.
Pria bersurai hijau itu kembali mengingat pembicaraannya dengan saudaranya kemarin.
Flashback on
Dua pria yang berstatus kakak adik itu berbicara dengan serius di salah satu ruangan kediaman Green.
"Batu merah adalah peninggalan leluhur kerajaan ini. Kau tahu kan ada banyak orang yang menginginkan batu itu?" ucap Nevan serius. Walaupun ia mengatakan pada Evelin bahwa akan memberitahu gadis itu, namun ia tak sepenuhnya yakin.
Green juga sama seperti Nevan. Ia tahu bahwa batu merah sangat berharga di dunia ini. Semua orang yang berkuasa selalu saja mencari tahu tentang keberadaan batu itu. Namun tak ada yang bisa mengambilnya karena penjagaan istana yang kuat.
"Aku tahu,""Aku harap kau tidak bertindak nekat Green kali ini," peringat Nevan.
"Lalu kau yang akan membawakan batu merah itu pada Velinku?" ucap Green dengan menekankan kata terakhirnya.
Nevan tersenyum miring.
"Jangan bercanda Green. Aku tak akan senekat kau seperti dulu," Nevan kembali teringat bahwa Green pernah berusaha meminta ayahnya untuk menjadikannya raja di masa depan atas paksaan dari Evelin. Namun hal itu malah membuat raja murka. Itulah awal mula Evelin bertindak kejam. Gadis itu selalu mengejar Lieven dan berusaha menganggu Flora.Green mengepalkan tangannya. Rahangnya mengeras. Pria itu mengertakan giginya.
"Kau tidak perlu seserius itu adikku, lagi pula kita tidak tahu dimana batu merah sebenarnya disembunyikan," sambung Nevan.
"Apapun yang terjadi aku akan tetap berusaha untuk Velinku," tekad Green.
Nevan melihat tekad yang besar di bola mata hijau milik pria didepannya. Entah kenapa ia tidak rela Green memanggil Evelin dengan sebutan 'VelinKu'.
"Bahkan kau bersedia berusaha demi gadis yang sudah lupa bagaimana mencintaimu?" ejek Nevan.Green menatap Nevan tajam.
"Tutup mulutmu kakak ketiga. Aku akan membuat Velin mencintaiku kembali,""Baiklah, mari kita lihat siapa yang akan mendapatkan cinta dari Evelin," setelah mengatakan hal itu Nevan berjalan meninggalkan Green.
Flashback off
Green menatap tempat penginapan Evelin lama. Ia ingin mengetuk pintu penginapan itu, namun ia urungkan. Ia tak ingin menganggu Evelin yang mungkin sudah tidur. Pria itu berbalik hendak kembali ke kediamannya.
"Apakah kau mencari Nona Evelin?" tanya seorang gadis. Gadis itu berjalan mendekati Green.
"Dia mungkin sudah tertidur," ucap Green.
"Sepertinya pangeran keempat sangat menyukai Nona Evelin," Ivory menatap Green. Selama di kerajaan ini ia sering mendengar bahwa Evelin dulunya adalah kekasih Green. Ia awalnya tak yakin dengan gosip itu. Namun melihat bagaimana Green membela Evelin dihadapan Adele kemarin dapat menyakinkannya.
Green hanya membalas perkataan Ivory dengan senyuman. Lalu pria itu pergi meninggalkan Ivory. Ivory tidak masalah pada tingkah Green. Ia pasti juga akan bertindak seperti Green bila tidak ada hal yang akan dibicarakan lagi. Toh dirinya tak menyukai basa basi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Villainess
FantasíaQuinza Evelin Adara adalah seorang gadis dari abad 21 yang bekerja di dunia acting. Ia selalu menjadi pemeran protagonis disetiap film ataupun layar lebar. Ketika Evelin terjatuh di kolam tiba-tiba ia terbangun di tubuh seorang putri yang antagonis...