93. Adele

1K 170 51
                                    

Jangan lupa vote dan coment guys!
Mulmed 🎙🎶🔊 Bring it on by Oneus
Happy reading readers termwah!

👑👑👑

Suara bising beberapa serangga menjadi sambutan ketika masuk ataupun melewati hutan. Lolongan serigala terdengar cukup keras karena malam bulan purnama. Beberapa burung hitam seperti gagak dan burung hantu sibuk mencari mangsa. Mereka mengeluarkan suara lengkingan yang dapat membuat bulu kuduk berdiri.

SREK

SREK

SREK

Seorang gadis berjalan di pinggir hutan, kakinya berulang kali menginjak daun kering. Tangan kanannya membawa sebuah lentera yang menerangi langkahnya. Bibirnya sedari tadi komat-kamit merapalkan sebuah doa agar tak bertemu dengan bintang buas.

"Suasana disini sangat menyeramkan," lirihnya berulang kali menoleh kesana kemari. Netranya menatap jauh hutan yang berada disampingnya. Tak sengaja gadis itu menatap sebuah bayangan yang baru saja masuk ke dalam hutan. "Siapa itu?" batinnya.

Karena dirinya sangat penasaran, ia mengikuti arah dimana bayangan yang tadi sempat dilihatnya. Gadis itu mempercepat langkahnya hingga ia bisa melihat sosok yang mengenakan jubah hitam sedang berjalan tak jauh didepannya. Sosok jubah hitam itu berjalan dengan santai seolah-olah tak takut pada bintang buas yang berada di dalam hutan.

"Bukankah dia seorang wanita?" batin Adele. Ia bisa mengukur tinggi dan bentuk tubuh orang itu dari kejauhan yang menyerupai seorang gadis. "Apa yang dia lakukan di hutan ini? Atau dia adalah bangsa penyihir?" lanjutnya masih menerka-nerka. Ia ingin kembali namun dirinya sudah terlanjur masuk ke dalam hutan. Jadi ia terus mengikuti seorang gadis yang berjalan didepannya. Sebenarnya nyalinnya sangat kecil, ia bahkan tak terlalu pandai dalam ilmu bela diri. Bila dirinya diserang oleh binatang buas ataupun gadis didepannya tahu bahwa ia mengikutinya maka nasibnya celaka. Namun rasa penasaran telah membuatnya cukup percaya diri. Adele mematikan lenteranya agar tidak mengundang bintang buas maupun orang itu.

Seorang gadis yang berjalan dengan santai tanpa kewaspadaan kini merasakan hal aneh. Ia menolehkan kepalanya ke belakang namun tak ada yang ia dapatkan selain beberapa pohon dan kegelapan. Ia melanjutkan perjalanannya lagi.
"Siapa yang mengikutiku?" gumamnya. Namun buru-buru ia menepis pemikirannya karena tak akan ada orang yang berani masuk ke dalam hutan di malam hari.

Adele memegangi jantungnya yang berdetak kencang. Hampir saja ia ketahuan oleh gadis didepannya. Untung saja ia segera bersembunyi di balik pohon.
"Sayang sekali aku tidak bisa melihat wajahnya," ia kembali muncul dari persembunyiannya, mengikuti langkah gadis didepannya yang semakin cepat.

Setelah beberapa saat Adele mengikuti gadis didepannya yang menggenakan tudung hitam, ia kini dihadapkan oleh sebuah desa yang cukup kecil.
"Kerajaan apa ini? Kenapa kecil sekali? Cih aku lebih tinggi dari mereka," dengkusnya. Ia mengikuti gadis didepannya yang memasuki sebuah kedai kecil.

Di dalam kedai itu ada banyak sekali orang-orang yang sedang mabuk. Mereka menari dengan bahagia seolah-olah tak memiliki beban. Adele menelan ludahnya sendiri ketika ada seorang pria yang mendekatinya. Namun segera setelah itu ada gadis yang menarik pria itu. Gadis dari bangsawan penghasil minyak itu dapat menghembuskan napasnya lega. Ia mengikuti arah dimana gadis berjubah hitam pergi. Gadis itu berhenti di meja pesanan.

"Apakah dia ada di bawah?" tanya gadis berjubah hitam.

"Tentu saja, sudah lama ia menunggu kedatanganmu Nona," jawab seorang pria setengah baya sembari meracik sebuah minuman.

Fake Villainess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang