JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT!
HAPPY READING READERS TERMWAH!👑👑👑
Evelin keluar dari kedai teh itu dengan santai. Ia dan Bella berjalan ke arah pasar rakyat.
"Nona, tidakkah nona tadi tidak sopan," ujar Bella berlari keci mengejar nonanya yang berada didepan.
"Memangnya kenapa? Dia hanya pangeran keempat," sahut Evelin. Gadis itu memilih sebuah tusuk rambut di pasar rakyat.
"Tidak nona, tapi bagaimana jika pangeran keempat menyakiti nona?" cemas Bella. Ia belum siap melihat nonanya menderita.
"Kau tak perlu khawatir Bella. Nonamu ini sangat pintar, jika Green menyakitiku, aku tidak akan tinggal diam," jelas Evelin. Gadis itu mengabil satu tusuk rambut berwarna putih dengan hiasan bunga diatasnya yang sangat sederhana namun indah. "Berapa harga tusuk rambut ini pak?" tanya Evelin kepada penjual.
"Itu adalah tusuk rambut yang sangat langka nona. Harganya 75 tael perak," terang penjual.
"Baik, Bella tolong berikan 75 tael perak kepada penjual," perintah Evelin.
"Maaf nona, uang kita tinggal 5 tael perak. Tadi hidangan di kedai teh sangat mahal dengan menghabiskan 250 tael emas," bisik Bella kepada Evelin.
Evelin membulatkan bola matanya.
"Apa? 250 tael emas? Kenapa kau tidak bilang sebelumnya bahwa hidangan disana mahal," keluhnya."Maaf nona, saya juga tidak tahu,"
"Hidangan tadi memang lezat dan banyak, aku pikir itu hanya menghabiskan 100 tael emas," pikir gadis bersurai emas itu.
"Saya dengar pemilik kedai itu adalah seseorang yang sangat misterius. Dia mengeluarkan tael emas yang banyak hanya untuk membangun kedai teh itu. Saya pikir memang semua yang dijual disitu mahal nona," urai Bella.
"Baiklah aku paham,"
Penjual tusuk rambut menatap Evelin.
"Nona apakah Anda jadi membeli? Tusuk rambut ini sangat indah, dengam desain yang sederhana. Diatasnya terdapat batu giok yang sangat langka,""Untuk saat ini aku tidak akan membelinya, aku akan kembali beberapa hari lagi pak," ujar Evelin tersenyum. "Ayo Bella kita pulang," ajaknya menarik tangan Bella untuk pergi dari sana.
Seseorang yang sedari tadi mengikut Evelin nampak memunculkan dirinya. Pria itu berjalan ke arah penjual tusuk rambut yang tadi didatangi oleh Evelin.
"Berapa harga tusuk rambut ini?" tanyanya mengambil tusuk rambut yang tadi ingin dibeli oleh Evelin."Tujuh puluh lima tael perak tuan," jawab penjual.
Pria itu melemparkan sekantong tael kepada penjual. Lalu pergi bersama tusuk rambut putih itu.
Si penjual menangkap kantong itu. Ia membukanya, betapa kejutnya dia ketika mengetahui bahwa didalam kantong itu terdapat beberapa tael emas.
"Tuan, ini adalah tael emas. Ini terlalu berlebihan hanya untuk tusuk rambut," katanya. "Tuan? Dimana kau?" tak ia sangka pria yang membeli tusuk rambut itu telah menghilang. "Sepertinya tuan tadi bukan dari kalangan biasa. Dia memiliki tael emas banyak dan dapat menggunakan teknik menghilang dengan cepat," batin penjual itu.***
Istana Kerajaan Stevonia telah disibukkan untuk persiapan ajang pemilihan permaisuri yang akan dilakukan besok. Para pelayan maupun panglima kerajaan ataupun para pejabat istana sedari tadi hilir mudik dengan tugasnya masing-masing.
Semua nona yang akan mengikuti ajang pemilihan permaisuri telah berada di penginapan istana itu, kecuali Evelin. Mereka telah menyiapkan dirinya matang-matang untuk mengikuti ajang itu dengan tujuan utama yang berbeda-beda.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Villainess
FantasiQuinza Evelin Adara adalah seorang gadis dari abad 21 yang bekerja di dunia acting. Ia selalu menjadi pemeran protagonis disetiap film ataupun layar lebar. Ketika Evelin terjatuh di kolam tiba-tiba ia terbangun di tubuh seorang putri yang antagonis...