38. Kekasih

3.6K 451 42
                                        

Jangan lupa vote dan coment guys!
Mulmed 🎙🎶🔊 Savage by Aespa
Happy reading readers termwah!

👑👑👑

Di ruang pertemuan istana, Raja Williams dan para anggota maupun pejabat istana sedang berunding.

"Putra mahkota, alasan apa yang kau gunakan hingga berani bertindak melepaskan Nona Evelin?" tanya Raja Williams menatap putra sulungnya.

"Aku akan mengungkap pelaku utama yang sebenarnya," jawab Lieven.

"Maaf putra mahkota, Nona Evelin sudah terbukti sebagai pelakunya. Bahkan semua rakyat mengetahui fakta ini," timpal seorang penasihat kiri istana yang berpakaian hitam.

"Lalu bagaimana Evelin yang bodoh bisa mengganti pedang dibawah pengawasan istana yang ketat?" ucap Lieven menyeringai. Semua orang yang melihat seringaian putra mahkota hanya bisa mengeluarkan nafas berat. Mereka menunduk dalam tak berani menatap Lieven.

Salah satu penasihat kanan mengangkat kepalanya.
"Saya pikir apa yang dikatakan putra mahkota benar. Nona Evelin adalah nona yang terbelakang. Dia tak memiliki permasalahan dengan Nona Arline. Kemungkinan ada seseorang yang menjebak Nona Evelin. Aku harap Yang Mulia Raja mempertimbangkan ini," ungkapnya.

Raja mengangguk-anggukan kepalanya.
"Aku paham. Putra mahkota aku berikan waktu tiga hari untukmu mengungkapkan siapa pelaku utama yang sebenarnya," katanya.

"Ayah bolehkah aku ikut membantu kakak pertama?" tanya Mick. Ia juga tak yakin bahwa Evelin bertindak sejauh itu. Selama dirinya menjadi teman gadis itu, Evelin memperlakukannya dengan baik.

"Itu bagus," Raja Williams. "Kepala pengadilan istana, apakah kau sudah menyelidiki kasim istana yang bertugas menyiapkan pedang itu?"

Duke Lewis Smith menunduk hormat kepada raja. Setelah itu ia mulai menjawab pertanyaan raja.
"Saya sudah menangkap kasim istana itu. Menurut penyelidikan tim selidik, kasim tidak tahu apapun tentang ini. Akan tetapi dia pernah melihat Nona Evelin menyelinap pada malam hari di lorong yang berada di belakang Palvilum Teratai. Sebelumnya semua pedang telah disimpan di tempat persenjataan dekat lorong itu,"

"Apakah kasim tahu apa yang dilakukan oleh Nona Evelin disana?"

"Tidak Yang Mulia Raja,"

Raja Williams menatap Duke Bextor. Setelah kejadian itu terjadi, semua pejabat istana diundang ke ruangan pertemuan.
"Duke Bextor, apakah kau benar-benar menjaga keamanan istana dengan ketat? Bagaimana bisa seseorang mengganti pedang itu? Terlebih putrimulah yang bersalah disini,"

"Maafkan atas kelalaian saya dan putri saya Yang Mulia Raja. Sebelumnya gudang itu telah dijaga dengan ketat. Namun entah bagaimana seseorang bisa menukar pedang itu,"

"Lalu apakah kau tahu apa yang akan terjadi pada putri kesayanganmu itu?" tanya Raja Williams. Sejak kecil dirinya sudah berteman dengan Duke Bextor. Walaupun begitu ia tidak bisa menyalahi aturan yang sudah ada.

Ibu Suri Helena sedari tadi diam. Ia mengamati perundingan dengan cermat. Matanya berkliat, bibir tuanya membentuk sebuah senyuman yang mengerikan.
"Maaf Yang Mulia Raja, hal ini baru pertama kali terjadi dikerajaan ini. Ini juga menyangkut seorang putri dari kerajaan lain. Dan ajang pemilihan permaisuri belum selesai sepenuhnya. Kita tidak bisa gegabah dalam bertindak. Nona Arline masih dalam keadaan lemah, sepertinya dia belum bisa mengikuti misi lain. Lebih baik selesaikan masalah ini secara damai," katanya panjang.

"Saya setuju dengan ibu suri. Lebih baik menyelesaikan masalah dengan damai. Untuk Kerajaan Yan kita bisa menanggungnya dengan Nona Arline yang berhak memenangkan misi kali ini," saran penasihat kiri.

Fake Villainess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang