90. A Little Kiss

1.3K 190 73
                                    

Jangan lupa vote dan coment guys!
Mulmed 🎙🎶🔊 Doomchita by Secret Number
Happy reading readers termwah!

👑👑👑

Malam ini bulan bersinar dengan terang. Kerap-kerlip bintang menghiasi langit yang gelap. Beberapa wangi bunga yang berada di taman belakang istana menguar bersatu dengan udara. Sosok gadis bersurai emas tersenyum menatapnya. Ia menghirup udara malam sembari memejamkan matanya. Menikmati sejuknya udara yang dingin.

Cup.

Evelin merasakan ada benda kenyal nan dingin mendarat didahinya. Gadis bersurai emas itu membuka matanya secara perlahan. Ditatapnya sosok pria tinggi yang berada didepannya.

Pria itu tersenyum tipis menatap Evelin. Senyumannya terlihat sangat indah dibawah cahaya rembulan.
"Maafkan aku yang telah menciummu tanpa persetujuan. Aku hanya merindukan cintaku dimasa kecil," kata pria itu.

"Kenapa kau berada disini?" tanya Evelin. Sebenarnya ia sangat penasaran siapa cinta masa kecil yang dimaksud oleh pria didepannya.

"Aku ingin melihatmu," jawab pria itu jujur.

Evelin mengamati sekali lagi wajah pria itu. Pria itu tak setegas biasanya. Surai abu-abunya tampak tak terurus serta kantong matanya terlihat dengan jelas. Sorot matanya terlihat sayu dan kulitnya sedikit pucat.
"Apa yang terjadi padamu?"

"Kau tahu, aku sangat menghawatirkanmu. Andai saja Nona Flora benar-benar pemilik bunga kemurnian maka aku bisa tenang," batin Filon. Pria bersurai abu-abu itu menatap bintang-bintang di langit. "Aku hanya disibukkan oleh pekerjaan di kediaman," bibirnya kembali terbuka namun kebohonganlah yang ia katakan. Beberapa hari terakhir ia sempat dimasukkan oleh ibu suri ke dalam Palvilium Hitam. Dan ia terus saja ditekan oleh ibu suri agar mendekati Evelin.

"Aku tidak tahu apa yang sebenarnya telah menganggumu. Jangan dengarkan kata orang lain, dengarkanlah kata hatimu," lontar Evelin. Ia tidak bisa berkata langsung kepada Filon agar berhenti mematuhi semua perkataan ibu suri. Ia berharap setelah dirinya mengatakan hal itu, Filon akan bisa hidup lebih baik di zaman kuno ini.

Filon diam, ia tahu apa yang dikatakan oleh Evelin. Hatinya terasa sakit saat membayangkan dirinya yang mengorbankan Evelin demi bunga kemurnian. Ini bukan pertama kali dirinya merasakan sakit, saat dirinya melihat Evelin dengan pria lain saja sudah cukup membuatnya menghabiskan malam dengan arak.
"Kau benar, ini sudah larut malam. Aku akan mengantarmu kembali ke penginapan,"

Evelin mengangguk menerima tawaran dari Filon. Mereka berdua berjalan bersama sembari sesekali bercanda. Tanpa mereka ketahui ada seseorang yang sedari tadi menatap mereka di atas dahan pohon.

***

Pagi ini Evelin dikejutkan dengan Ivory yang tiba-tiba sudah berada di dalam penginapannya.

"Katakan apa yang kau dapatkan dari bocah itu," sambar Ivory.

"Dia masih belum membuka mulutnya," jawab Evelin. "Apa yang harus ku lakukan? Bila aku terus begini bukankah akan membuat Cevin ditekan oleh Ivory? Namun bila aku jujur bahwa bunga kemurnian berada dalam tubuhku maka akan kacau," batin Evelin.

"Aku berharap kau bisa membujuk bocah itu Evelin," harap Ivory.

"Baiklah, tapi sebelum itu kita perlu membuat Nona Flora benar-benar terlihat seperti pemilik bunga kemurnian sehingga pemilik asli bunga kemurnian bisa terlindungi,"

Ivory mengangguk.
"Apakah bocah itu bisa membuat Nona Flora memiliki bau bunga kemurnian?"

"Dia bisa,"

Fake Villainess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang