69. Melepas Topeng

1.9K 318 33
                                    

Jangan lupa vote dan coment guys!
Mulmed 🎙🎶🔊 Juicy by Rocket Punch
Happy reading readers termwah!

👑👑👑

Keadaan di istana tidak baik-baik saja. Duke Bextor tak menemukan putri satu-satunya. Ia sudah mengerahkan hampir sebagian pasukkan untuk mencari putri satu-satunya. Namun hasilnya nihil, bahkan ia tak menemukan satupun bukti tentang putrinya.

Sedangkan Lieven, pria itu sama sekali tidak mencari Evelin karena ia tahu bahwa Evelin pasti akan kembali. Nevan yang tahu bahwa kakaknya tak melakukan apapun, ia sempat mencari Evelin bersama Green dan Mick. Namun sia-sia, dirinya tak menemukan apapun.

Sedangkan Helena, ia telah menyuruh semua prajuritnya untuk mencari Evelin. Wanita tua itu tampak sedang menyiram bunga amarilis merah kesayangannya. Filon berdiri dibelakangnya.
"Sekarang kau sudah mengertikan bahwa Evelin sangat berguna untuk kita?" tanya Helena tak menatap Filon. Ia masih fokus pada bunganya.

"Aku mengerti ibu suri," Filon tak pernah berharap bahwa Evelin adalah gadis yang istimewa.

"Ingat, kau harus mendekatinya agar kelak kita bisa mengambil darinya dengan mudah,"

"Lalu bagaimana tentang Evelin setelah itu?"

Ibu suri berbalik, sebuah senyuman mengerikan terlukis dibibirnya yang sangat merah.
"Buang dia,"

Mendengar penuturan dari Helena, Filon mengepalkan kedua tangannya. Rahangnya mengeras. Ia tak percaya bahwa kata-kata murahan itu keluar dari bibir bibinya.

"Kenapa? Kau kesal? Kau masih mencintainya? Ingat bahwa aku sejak dulu melarangmu bersama dia karena ayah dan kakaknya sangat mengabdi pada kerajaan ini. Aku tak ingin kau gagal menjadi raja disini," tekan wanita tua itu.

"Aku tidak ingin menjadi raja," tolak Filon.

PLAK!

Filon memegang pipi kanannya yang ditampar oleh bibinya. Ini bukanlah pertama kalinya. Namun kenapa setelah ditampar seperti ini membuatnya semakin tak menyukai bibinya?

"Sialan! Aku sudah berusaha untuk membuatmu menjadi seorang raja, namun kau menolaknya?!" murka Helena.

Filon tersenyum miring, ia mengusap darah di sudut bibirnya.
"Aku tidak pernah meminta bantuanmu ibu suri," ucap Filon sebelum pergi dari sana.

BRAKK!

Ibu suri menghancurkan bunga amarilisnya.
"Laure!" teriaknya.

Tak lama kemudian Laure datang dihadapan ibu suri. Gadis itu menutup mulut ketika melihat bunga amarilis kesayangan Helena sudah hancur.

"Panggilkan Adaline kesini!" perintah ibu suri. "Carikan aku bunga amarilis yang baru!" lanjutnya.

"Baik ibu suri," Laure. Gadis itu tak tahu apa yang telah dilakukan oleh Filon hingga membuat ibu suri marah besar.

***

Willow, gadis bersurai putih itu duduk menghadap jendela menikmati musim dingin. Kulitnya yang masih terlihat pucat menandakan bahwa ia tidak baik-baik saja. Gadis itu memikirkan Evelin, sudah lama Evelin tak mengunjunginya. Apakah Evelin memiliki masalah?

"Apakah kau tau dimana kakakmu berada?" tanya Kennard yang membuat Willow tersadar dari lamunannya.

"Aku tidak tahu," jawab Willow.

"Sebenarnya dimana rumah kalian?" tanya Kennard lagi sembari duduk di samping Willow.

"Ru-rumah kami... Kami sebenarnya tak memiliki rumah," alibi Willow.

Fake Villainess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang