103. Rambut Palsu

2.2K 214 166
                                    

Jangan lupa vote dan coment guys!
Mulmed 🎙🎶🔊 Save Me Save You by Wjsn
Happy reading readers termwah!

👑👑👑

"Nona, baru saja seorang pelayan mengirimkan sebuah gaun untuk nona kenakan malam ini," Bella sedikit berlari memasuki penginapan Evelin.

"Seorang pelayan?" ulang Evelin.

Gadis bersurai merah itu meletakkan sebuah gaun berwarna biru muda di depan Evelin yang sedang berrias.
"Iya nona, pelayan yang dikirimkan oleh pangeran kedua,"

Evelin memakai eyeshadow berwarna coklat dan peach. Lalu memberikan sedikit warna pada bibir tipisnya.
"Ini cukup aneh, kenapa dia mengirimkan gaun secara mendadak?"

"Saya juga merasa seperti nona. Namun kenapa nona tak memakai gaunnya sekarang? Pangeran kedua telah menunggu nona di depan istana,"

Evelin berdiri, pada akhirnya gadis itu memilih memakai gaun berwarna biru muda dengan hiasan sederhana pada pinggang. Gaun itu menepel pas ditubuh Evelin. Lengan yang berbentuk sabrina membuat leher jenjangnya terekpos. Gadis itu menyembunyikan pistolnya dibalik sepatu bootsnya yang panjang.

***

Di kedai yang cukup ternama dengan desain vintage bernuansa coklat keemasan terlihat cukup ramai. Kebanyakan para bangsawan yang datang ke kedai tersebut.

"Putra mahkota kenapa kau mengajakku kemari?" tanya Flora iya tersenyum cerah sembari menatap Lieven yang duduk didepannya. "Ini aneh, kenapa Lieven menggunakan jubah hitam? Bukan pakaian bangsawan?" batinnya.

"Aku baru saja selesai berlatih pedang. Hentikan tatapan polosmu itu," ketus Lieven seakan-akan ia tahu apa yang bersarang di otak Flora.

Flora buru-buru berkedip. Ia telah salah sangka kepada Lieven.
"Maafkan saya putra mahkota," ucapnya menyesal.

"Di meja ini ada banyak sekali makanan. Kenapa kau tak memakannya?" kata Lieven dingin.

Mengetahui penuturan dari Lieven membuat Flora segera memakan beberapa makanan hangat yang telah dipesan.

"Aku dengar kau menyukai brioche. Kenapa kau tak memakannya terlebih dahulu?"

Flora kembali tersenyum manis.
"Saya tidak menyangka bahwa putra mahkota mencari tahu tentang makanan kesukaan saya dimasa kecil, walaupun sekarang saya sudah tak menyukainya,"

Lieven menatap tajam Luke yang berdiri disampingnya. Luke yang menyadari tatapan kejam tuannya hanya bisa menunduk. Ia lebih takut bila rencana tuannya gagal daripada amukan dari tuannya.

Menyadari bahwa suasana berubah, Flora kembali berucap.
"Namun bagaimanapun putra mahkota yang telah menawarkan brioche, maka saya akan memakannya," tutur Flora. Jari-jari lentiknya mengambil brioche hangat. Lalu memisaunya kecil-kecil dan berakhir di mulutnya.

"Aku memiliki sesuatu untukmu. Kau tunggu sebentar disini," perintah Lieven pergi bersama Luke.

Tuan dan pegawalnya terbang menuju sebuah bangunan tua yang sudah tidak dipakai. Lieven tersenyum miring menyadari ada seseorang yang sedang menuju ke arahnya.

"Luke apakah kau sudah menyiapkan apa yang aku inginkan?" tanyanya pada Luke.

Luke dengan segera mengeluarkan sebuah rambut palsu berwarna emas dari jubah hitamnya.
"Ini tuan," ucapnya sembari memberikan rambut palsu kepada Lieven.

Lieven menerimanya. Ia menyimpannya dibalik jubahnya sendiri.
"Bagus,"

"Mohon maaf bila saya lancang tuan, untuk apa tuan meminta saya mencari rambut palsu itu?" tanya Luke.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fake Villainess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang