Jangan lupa vote dan coment guys!
Mulmed 🎙🎶🔊 Hann by Gidle
Happy reading readers termwah!👑👑👑
"Evelin?" perkataan itu membuat Evelin berbalik menatap siapa yang memanggilnya. Didapatinya seorang pria dengan pakaian berwarna hitam.
"Apa kau baik-baik saja peri kecilku?" tanya Harley menatap Evelin dari atas ke bawah lalu ke atas lagi untuk memastikan bahwa gadis itu baik-baik saja. "Apakah perutmu yang terkena panah masih sakit?" tanya Harley kembali.
Evelin mengangguk, perutnya masih terasa sakit. Dirinya saja tak berani menatap perutnya yang diperban itu.
Pria bersurai biru tua itu berjalan semakin mendekati Evelin. Ia mengangkat tangannya hingga mengeluarkan bulatan berwarna putih. Lalu ia mengarahkan bulatan itu pada perut Evelin. Setelah lima detik, Harley menarik kembali tangannya.
"Apakah masih sakit?" tanyanya.Evelin menekan perutnya, benar-benar tidak terasa sakit seperti tadi lagi. Ia baru teringat bahwa bangsa penyihir memiliki bakat menyembuhkan seperti Willow.
"Kau benar-benar hebat!" girang Evelin.Sebuah senyuman merekah di bibir Harley.
"Apakah Rogers melukaimu?" tanyanya.Evelin menggelengkan kepalanya.
"Bagaimana kau bisa tahu? Kau kenal Rogers?""Dia sering mencari keributan dengan bangsa penyihir," jelas Harley. "Kenapa dia menyelamatkanmu?" tanyanya bingung.
"Mungkin karena aku cantik haha..." canda Evelin.
Harley menatap Evelin serius.
"Peri kecilku hanya milikku. Rogers tak cocok untukmu, hanya aku yang cocok untukmu ayang," ungkap pria itu.Evelin menghentikan tawanya ketika mendengar penuturan Harley.
"Itu berarti bukan ayang yang menyuruh pembunuh bayaran untuk membunuhku. Sekarang hanya tinggal 3 orang tersangka," batin Evelin. "Baiklah ayang, aku lapar," ucap Evelin dengan nada manja yang ia buat-buat. "Lapar belum disuruh makan sama ayang," lanjut Evelin dalam hati."Di hutan ini tidak ada kedai makan. Aku akan membawamu ke tempat yang akan membuatmu kenyang," ucap Harley sembari memegang tangan Evelin. Dan detik itu juga mereka bisa menghilang.
Mereka berdua berdiri di depan sebuah lorong yang terbuat dari berbagai tumbuhan hidup. Di sepanjang lorong itu ada banyak bunga warna-warni yang memberikan wangi manis. Bunga beraroma manis? Entahlah itulah yang berhasil ditangkap oleh indera penciuman Evelin.
"Harley, tempat apa ini?" tanya Evelin tak berkedip menatap lorong didepannya. "Ini sangat indah," pujinya. Ia sangat kagum pada tempat itu, walaupun musim dingin tapi kenapa di lorong itu seperti musim semi?
Harley tersenyum.
"Ini adalah Lorong Pelangi," ungkap pria itu. Ia masih ingat bagaimana dirinya dan teman masa kecilnya menemukan lorong itu. Dulunya ia dan temannya berjanji tak akan membawa orang lain ke lorong itu. Namun temannya itu lebih dulu mengingkarinya dengan membawa kekasihnya."Nama yang indah," sekali lagi Evelin berdecak kagum. "Tapi Harley, disini tidak ada makanan?" Evelin kembali ke fokus utamanya, perutnya sudah keroncongan sedari tadi.
Harley kembali menggengam tangan Evelin. Ia berjalan masuk ke dalam lorong itu yang diikuti oleh Evelin.
"Makan saja bunga ini," Harley memetik satu bunga berkelopak lima dengan warna biru muda.Evelin menerima bunga itu dengan ragu. Ia harus makan bunga? Nanti dirinya tidak keracunan ataupun kerasukankan?
Harley memetik satu bunga berwarna merah, lalu menyelipkannya di rambut Evelin.
"Kenapa kau ragu-ragu? Bunga disini semuanya dapat dimakan,"

KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Villainess
FantasíaQuinza Evelin Adara adalah seorang gadis dari abad 21 yang bekerja di dunia acting. Ia selalu menjadi pemeran protagonis disetiap film ataupun layar lebar. Ketika Evelin terjatuh di kolam tiba-tiba ia terbangun di tubuh seorang putri yang antagonis...