Jangan lupa untuk selalu vote dan coment!
Happy reading readers ^^👑👑👑
Pagi ini para rakyat telah digegerkan oleh kehadiran Nona Arline yang berada di pasar kota. Arline berada di sebuah kedai yang cukup terkenal disana.
Gadis itu menyeduh teh hijau yang ia pesan. Jari tangannya ia ketukan di atas meja yang membentuk suatu irama. Matanya acuh dengan tatapan orang-orang yang sedari tadi lewat didekatanya ataupun yang sengaja memerhatikannya.
Ia datang ke Kerajaan Stevonia tanpa pelayan pribadi karena pelayan setianya telah tiada satu bulan yang lalu, disebabkan oleh obat yang ia buat. Obat yang Arline buat adalah obat tidur yang belum pernah ada. Obat tidur adalah obat yang hanya ada di dongeng. Namun karena studinya yang sangat bagus, Arline berhasil merumuskan resep obat tidur. Ketika obat itu sudah matang, pelayan pribadi Arline menawarkan dirinya untuk menjadi bahan uji coba obat tidur. Akan tetapi pelayan Arline benar-benar tak pernah bangun selamanya.
"Nona apa yang kau pikirkan?" tanya seorang pria bersurai hijau.
"Saya memberi hormat kepada pangeran ke empat, semoga diberikan 1000 kehidupan," ucap Arline. "Saya sedang memikirkan bagaimana caranya agar dapat memenangkan ajang pemilihan permaisuri," ungkapnya.
Green duduk di depan Arline. Pria bergelar pangeran keempat itu mengenakan baju bangsawan berwarna putih, menampilkan kesan dirinya yang tak tersentuh.
"Kau hanya perlu berusaha sebaik mungkin dan percaya diri," terang pria bersurai hijau itu."Terima kasih atas perhatian pangeran keempat. Apa yang membuat pangeran keempat datang kesini?"
"Aku bosan dikediamanku,"
Mereka berdua terdiam dengan lamunannya masing-masing.
Di lain sisi, Evelin dan pelayan pribadinya memasuki lantai dua sebuah kedai teh. Mereka berdua tampak sangat senang.
"Bella, apakah kau sudah membawa beberapa tael emas?""Tentu saja sudah nona," jawab Bella.
Kedua gadis itu duduk dibangku yang langsung menghadap ke arah luar. Dari tempat itu dapat menyaksikan pasar rakyat yang sangat menyenangkan serta beberapa bukit yang indah.
"Baiklah, apa yang ingin kau makan Bella?""Saya tidak berhak Nona,"
"Hei, apa yang kau katakan? Siapa yang mengatakan bahwa kau tak berhak makan disini?" kilah Evelin.
"Menurut aturan kerajaan seorang pelayan seperti saya tidak boleh-" tolak gadis bersurai merah dengan halus.
"Kau adalah pelayanku, jadi kau harus menaati perkataanku bukan?"
"I-Iya Nona,"
"Lalu kau nanti harus makan bersamaku,"
"Tapi nona-"
"Tidak ada tapi-tapian. Kau sudah setuju bahwa akan menaati perkataanku," tukas Evelin.
"Baik Nona,"
"Bagus, sekarang kau pesan semua hidangan yang berada disini. Aku ingin mencoba seberapa enaknya hidangan di dunia kuno ini. Akankah itu lebih enak dari nasi goreng, indom*e, atau nasi padang," kekeh Evelin.
"Apa itu nasi goreng, indom*e, dan nasi pedang nona?" bingung Bella.
"Nasi padang, bukan nasi pedang Bella. Itu semua adalah nama makanan. Sepertinya aku perlu mengajarimu bahasa modern,"
"Maaf Nona, saya baru kali ini mendengar nama makanan yang seperti itu. Apakah bahasa modern juga makanan?"
"Bahasa modern itu adalah sebuah bahasa... bahasa baru. Ya, itu bahasa baru. Em lebih baik sekarang kau pesan semua makanan yang berada di kedai ini,"

KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Villainess
FantasyQuinza Evelin Adara adalah seorang gadis dari abad 21 yang bekerja di dunia acting. Ia selalu menjadi pemeran protagonis disetiap film ataupun layar lebar. Ketika Evelin terjatuh di kolam tiba-tiba ia terbangun di tubuh seorang putri yang antagonis...