Jangan lupa vote dan coment guys!
Mulmed 🎙🎶🔊 Darari by Treasure
Happy reading readers termwah!👑👑👑
Di pinggir hutan yang telah tertutupi oleh putihnya salju, semua orang terlihat gelisah. Terutama Bella, gadis itu kini dipegang oleh dua prajurit yang berada disamping kanan dan kirinya. Gadis bersurai merah itu tak mampu berbuat apapun karena ia sadar bahwa dirinya memang salah. Ia telah membiarkan nonanya dibawa pergi oleh seseorang. Sebenarnya ia sudah berusaha mengejar orang itu, namun orang itu dengan cepat menggunakan teknik berterbang. Dengan air mata yang terus membanjiri pipinya, gadis itu berteriak keras meminta bantuan. Tak lama kemudian prajurit yang berada di pos datang untuk membantu. Namun kalah cepat, orang yang membawa Evelin telah pergi terlalu jauh.
"Apakah kau tidak berusaha mengejar orang yang membawa Evelin?!" sembur Filon. Ia menatap Bella dengan marah, bagaimana bisa Evelin memilih seorang pelayan yang hanya bisa menangis seperti itu?
"Sa-saya hiks, saya su-sudah ber-berusaha untuk-"
"Aku tidak akan mengampunimu!" potong Filon dengan begitu saja. Urat-urat dari peplipisnya sudah terlihat begitu jelas. Sebenarnya hari ini dirinya telah menyiapkan kejutan untuk Evelin. Namun kenapa Evelin harus terluka karena panah lalu dibawa pergi oleh orang yang berbeda?
Pria bersurai abu-abu itu mengambil pedangnya yang berada disamping pinggangnya. Ia menodongkan pedang itu ke arah Bella. "Bila Evelin tidak kembali maka kau akan-"
"Hentikan kakak kedua. Kau tidak berhak menghukum pelayan Evelin," sela Green. Evelin sangat menyayangi pelayan pribadinya, jadi ia tidak akan tinggal diam.
Filon tersenyum miring, pria itu memasukkan kembali pedangnya. Lalu ia menghadap pada Green yang berada disampingnya. Sesungguhnya ia muak melihat pria bersurai hijau itu.
"Memangnya kau siapa? Hingga mengurusi kehidupan Evelin?"Green mengertakan giginya. Ia sangat tidak suka bila berurusan dengan kakak kedua.
"Aku adalah calon suaminya," tegas Green.PROK! PROK! PROK!
Filon bertepuk tangan tiga kali. Sudut kanan bibir milik pria itu tertarik ke atas.
"Aku tak menyangka kau bisa sepercaya diri seperti itu adik keempat," katanya. "Apakah kau lupa bila Evelin lupa tentangmu? Haha... Kau ini sangat lucu. Ingat, tak semua yang kau inginkan dapat kau milik," lanjutnya namun perkataannya itu seakan-akan memberikan sebuah ancaman untuk Green.Pria bersurai hijau itu mengepalkan kedua tangannya. Rahangnya mengeras.
"Tapi aku sudah memilikinya sejak awal," sebuah senyuman mengerikan terlukis di bibir Green.Entah kenapa hal itu membuat Filon sangat kesal. Pria itu menunjuk Green.
"Kau! Kau-"Seorang wanita tua datang tanpa tergesa-gesa diikuti oleh seorang gadis muda dibelakangnya.
"Filon hentikan! Kau adalah pangeran kedua, jaga sikapmu!" hardik ibu suri. Entah kenapa Filon selalu saja lepas kendali, jika ia tidak datang tepat waktu maka keponakannya itu mungkin telah membuat sebuah keributan yang sangat besar.Filon berhasil merendam amarahnya karena ibu suri datang. Namun rasa kekesalannya malah semakin bertambah.
Ibu suri menatap para pangeran, nona, pelayan, dan para prajurit yang berada ditempat itu yang hanya diam. Helena yakin bahwa mereka berkumpul untuk mendengarkan penjelasan dari Bella sehingga akan memudahkan dalam mencari Evelin. Namun lagi-lagi Filon itu bodoh! Mencoba membuat keributan hanya karena tidak bisa mengendalikan emosinya.
"Apakah kalian akan tetap disini? Atau mencari Nona Evelin?" perkataan ibu suri itu mampu membuat para prajurit dan pelayan pergi dari sana untuk mencari Evelin. Sedangkan para pangeran dan nona memilih untuk pergi dari tempat itu juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Villainess
FantasyQuinza Evelin Adara adalah seorang gadis dari abad 21 yang bekerja di dunia acting. Ia selalu menjadi pemeran protagonis disetiap film ataupun layar lebar. Ketika Evelin terjatuh di kolam tiba-tiba ia terbangun di tubuh seorang putri yang antagonis...