77. Rumor

1.6K 276 94
                                    

Selamat berbuka puasa bagi yg muslim ^^
Kangen gak nih sma Favi?
Jangan lupa vote dan coment guys!
Mulmed 🎙🎶🔊 More and More by Twice
Happy reading readers termwah!

👑👑👑

"Maaf tuan, kami tidak dapat menemukan pria itu," ucap seorang wanita cantik sembari menunduk yang diikuti oleh dua pria dibelakangnya.

Zayn, pria bertopeng cokelat itu mengetuk-ngetuk meja dihadapannya dengan berirama. Ia memiliki surai berwarna baby blue dan manik mata dark purple yang dalam.
"Bagaimana bila dia adalah seorang gadis yang menyamar menjadi pria?"

"Apakah tuan mencurigai seseorang?" tanya wanita itu.

"Kalian berdua keluarlah dari sini," Zayn mengusir dua pria yang berdiri dibelakang wanita itu.

Dua pria yang diusir oleh Zayn segera keluar dari sana. Pintu kembali tertutup menyisakan dua orang berbeda jenis.

"Reca apakah kau masih ingat dengan Nona Evelin yang datang kemari?"

Wanita cantik yang dipanggil dengan sebutan Reca itu menganggukan kepalanya.
"Ya tuan, dia datang kemari untuk menjual tusuk rambut milik Putra Mahkota Lieven,"

"Aku merasa bahwa pria itu adalah Nona Evelin. Tapi untuk apa dia menyamar? Dan bagaimana dia bisa mendapatkan tusuk rambut milik Rogers?" gumam Zayn.

"Apakah mungkin Nona Evelin dekat dengan Putra Mahkota Rogers?" tanya Reca.

Zayn menggeleng, ia dulunya bersahabat dengan Rogers. Namun sekarang sudah tidak lagi karena ia berbeda pemikiran dengan pria itu. Ia tahu seperti apa Rogers, tidak mungkin pria itu dekat dengan Evelin.

"Saya dengar Nona Evelin sedang mengikuti ajang pemilihan permaisuri di istana. Itu berarti dia tidak diperbolehkan keluar dari istana. Saya merasa ada yang aneh disini tuan,"

Sudut bibir kanan milik Rogers tertarik ke atas.
"Menarik," gumamnya. "Hentikan pencarian mengenai pria itu, aku akan mengurusnya sendiri," ujarnya berjalan keluar dari ruangannya.

***

Evelin menguap lebar dipenginapannya. Hari sudah mulai malam namun ia belum bisa tertidur. Sedangkan Bella, pelayanan pribadinya itu mendapatkan perintah dari kepala pelayan untuk membantu mempersiapkan misi besok pagi. Sebenarnya Evelin menolak hal itu dengan mengatakan bahwa Bella bukanlah pelayan istana. Akan tetapi hal itu tidak mempan, kepala pelayan mengatakan bahwa hal itu adalah perintah dari raja.

Evelin membuka jendelanya yang tadi sempat ia tutup. Gadis itu memandang gelapnya keadaan diluar dengan banyaknya rimbunan pepohonan. Salju telah berhenti turun namun rasa dingin masih menembus hingga tulang. Rembulan menampakan dirinya dengan terang, cahayanya mengenai surai emas milik Evelin hingga memantulkan cahaya indah.

"Biasanya di waktu seperti ini Harley akan datang menemuiku. Namun kenapa dia tidak datang?" batin Evelin. Ia sangat merindukan pria itu.

"Apa yang kau pikirkan?" tanya seorang pria yang menyembulkan wajahnya didepan jendela. Evelin terlonjak, ia terkejut dengan keberadaan pria itu yang tiba-tiba berada disana.

"Aku hanya memikirkan tentang misi besok pagi," alibi Evelin.

Pria bersurai hijau itu melompat masuk dari jendela ke dalam penginapan Evelin. Ia memandangi wajah Evelin yang hanya disinari cahaya bulan yang temaram.
"Apakah misi besok pagi lebih penting daripada aku?" ujar Green. "Aku selalu memikirkan tentangmu disetiap waktu," ungkapnya.

"Jadi ceritanya Green twenty seven thinking about you? Eh about me?" batin Evelin. Gadis itu tersenyum tipis. "Tidak seperti itu Green, aku juga memikirkanmu. Ah aku merindukanmu,"

Fake Villainess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang