Selamat menunggu berbuka puasa bagi yg muslim ^^
Yuk absen, kira-kira nanti buka puasanya kalian sama apa?
Kalau aku sih sma ayang, cnda ayang eh ayang Harley
Jangan lupa vote dan coment guys!
Mulmed 🎙🎶🔊 Feel Special by Twice
Happy reading readers termwah!👑👑👑
Pagi ini semua anggota kerajaan dan peserta pemilihan ajang permaisuri sudah berkumpul di aula istana untuk melaksanakan misi ke empat. Misi kali ini adalah tentang pengetahuan umum, jadi nantinya para nona akan diberikan soal dan mereka harus menulis jawabannya. Yang menjawab benar paling banyak adalah pemenangnya. Begitulah seorang kasim memberikan penjelasan.
Para nona dipersilakan untuk duduk di kursi ujian yang telah ditentukan. Sedangkan anggota istana duduk di kursi kemegahan mereka.
"Ivory apakah kau melihat dimana ibu suri?" tanya Evelin sedikit berbisik kepada Ivory yang berada disampingnya. Sedari tadi ia memandangi ke depan dimana deretan anggota kerajaan berada. Namun tak terlihat batang hidung milik Helena.
"Sepertinya dia masih ada urusan dengan cucunya," jawab Ivory sembari menatap barisan para pangeran. Namun Filon belum terlihat.
"Ah iya si kentir belum datang,"
"Kentir?" tanya Ivory, ia tak lagi terkejut karena Evelin seringkali mengatakan hal-hal asing.
Evelin nyengir kuda.
"Itu sebutan dariku untuk pangeran kedua,"Ivory hanya melirik Evelin sebentar. Lalu ia mulai fokus pada soal didepannya yang baru saja dibagikan oleh seorang kasim.
Evelin membaca semua soal dengan cepat. Total keseluruhan soal hanya ada sepuluh. Kesepuluh soal itu dari berbagai bidang. Seperti politik, hukum, bela diri, sosial, budaya, silsilah kerajaan, dan etiket. Sebenarnya Evelin sudah tahu dari novel, jadi untuk menjawab semua soal itu sangat mudah. Ia mulai mencelupkan pena yang terbuat dari bulu ke dalam tinta lalu menuliskan jawaban di atas kertas cokelat.
"Lihatlah Nona Evelin, dia terlalu bersemangat mengerjakan soal sehingga dengan cepat selesai. Aku harap hasilnya tidak mengecewakan," sindir Adele yang duduk di belakang Ivory.
Evelin menghembuskan napasnya. Adele selalu saja menyulut emosinya. Ia menoleh menatap gadis itu.
"Terima kasih telah berharap hasilku tidak akan mengecewakan Nona Adele," balas Evelin tersenyum ke arah Adele.Entah kenapa senyuman milik Evelin hanya membuat Adele semakin kesal.
"Jangan terlalu percaya diri Nona Evelin. Aku yakin hasilmu tak lebih baik dari Nona Flora," cibirnya."Adele apa yang kau katakan? Jangan pernah berkata seperti itu lagi," sambar Flora dengan suara lembutnya.
"Flora kenapa kau selalu membela Nona Evelin? Tidakkah kau teringat bagaimana perilakunya padamu dulu?" Adele menatap Flora yang duduk disampingnya. "Dia tetap mengejar putra mahkota, namun kau lihat putra mahkota hanya menyukaimu,"
Flora tersenyum manis. Ia sudah tahu tentang sebuah rumor bahwa Putra Mahkota Lieven menyukainya.
"Itu hanyalah sebuah rumor Adele. Aku tidak tahu apa yang sebenarnya dirasakan oleh putra mahkota," katanya sembari menatap Lieven sebentar. Namun Lieven hanya menatapnya dingin."Dih si tumbuhan teratai putih sok iye," batin Evelin. Ia juga menatap Lieven. Pria bersurai perak itu menyadari bahwa Evelin menatapnya. Entah kenapa ia merasa Evelin menatapnya dari atas ke bawah lalu kembali ke atas lagi seperti sedang menilainya.
"Kenapa tanganku jadi dingin seperti ini?" batin Evelin sembari mengibas-ngibaskan tangan kanannya yang terasa sangat dingin seperti akan membeku. "Ini pasti perbuatan si kulkas," lanjutnya dalam hati. Ia mendelik ke arah Lieven. Detik itu juga tangannya terasa normal kembali.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Villainess
FantasiQuinza Evelin Adara adalah seorang gadis dari abad 21 yang bekerja di dunia acting. Ia selalu menjadi pemeran protagonis disetiap film ataupun layar lebar. Ketika Evelin terjatuh di kolam tiba-tiba ia terbangun di tubuh seorang putri yang antagonis...