"𝓑𝓮𝓻𝓪𝔀𝓪𝓵 𝓭𝓪𝓻𝓲 𝓪𝓼𝓲𝓷𝓰, 𝓫𝓮𝓻𝓪𝓴𝓱𝓲𝓻 𝓶𝓮𝓷𝓳𝓪𝓭𝓲 𝓫𝓮𝓻𝓪𝓻𝓽𝓲."
Baru kisaran tiga bulan cewek satu ini pindah ke sekolah baru, tapi sudah membuat namanya kesohor ke seantero sekolah karena prestasi yang dibuatnya. Ya, prestasi...
Sorry kalo Typo, tinggalkan vote dan komen,yang sider ayo bewan🗿
***
Hallo
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bagi kami, kemenangan sejati berasal dari kerjasama, persahabatan dan kebersamaan."
(DIXON)
***
"Yey kita sekelas!!" ucap Monic kegirangan sambil merangkul pundak Viola yang lebih pendek darinya.Mereka berjalan menuju kelas, XI IPA 3.
"Gue harap lo siapin mental ya,mon." Viola tersenyum sembari memegang gagang pintu kelasnya yang tertutup. Monic bingung dengan ucapan sahabatnya ini.
Klek...
Splaassss!!!
Baru saja membuka pintu, sudah ada sepatu yang melayang di hadapan keduanya.Nyaris saja mengenai wajah Monic, dia mematung di tempat mencerna apa yang terjadi saat ini.
Viola menepuk bahunya dua kali, "Kan udah gue bilang, siapin mental.Soalnya ini ga bisa di bilang kelas lagi," dia memandang ke teman-teman sekelasnya yang asik dengan kegiatan masing-masing dan pastinya,ribut dan ricuh.
"Lebih mirip RSJ."
"Gila, baru aja masuk udah dilemparin sepatu gue." Monic mengangkat sepatu hitam yang bermotif bunga kecil di pinggirannya.
"SINI LO MONYEDD!!! GUE TENDANG JUGA SELANGKANG LO BANGSAT!!" teriak Miki yang hanya memakai sepatu sebelah dan berlari mengejar Fino yang tertawa terbahak-bahak.
"Beresin dulu noh, sepatu lo! Kena pala anak orang, mampus!" seru Fino duduk sebentar karena lelah dan kehabisan nafas. Miki melirik ke pintu dimana Viola dan Monic memperhatikannya.
"Ehhh sorry ya. Gue ga sengaja," ucapnya menghampiri dengan menggaruk belakang telinga yang tidak gatal.
"Ehehehe... maaf ya..." dia menoleh pada Fino dengan dua alis bertaut,
"Oi monyedd!!! Gara-gara lo ini!"
"Lah kok gue?" tanya Fino menunjuk dirinya sendiri.
"Iya lah bego, kalau bukan elo yang ngejek dia duluan, gak bakalan main lempar-lemparan sepatu," timpal Danil yang santai membalas pesan-pesan dari gebetannya. Ralat,beberapa gebetan lebih tepatnya.