Typo bertebaran, harap tinggalkan vote dan komen ya~
.
.
.
.Motor terus melaju membelah jalanan ibukota, sore itu cukup mendung, tentu saja ini membuat kedua remaja yang sedang berkendara ini semakin mendapat suasana dingin nan diam. Tak ada yang berbicara, bahkan Viola tidak tau kemana Aska akan membawanya, mulutnya sedari tadi komat-kamit menggerutu tanpa suara.
"Lo mau bawa gue kamana sih?" tanya Viola akhirnya, lepas sudah rasa gatal yang ada dimulut. Tapi Aska sama sekali tidak menjawab, pandangannya masih sama, menatap lurus tanpa ekspresi.
Viola masih berfikir positif, mungkin Aska budeg. Jadi dia agak mendekat ke telinga Aska dan berteriak, "Oiii!!! Lo mau bawa gue manaaa!!!"
"Berisik, gue ga budeg!" ketus Aska, bahkan telinganya berdengung saat ini.
Maklum, suara Viola itu setara dengan suara ultrasonik, apalagi kalo teriak, beh auto budeg, mana suara cempreng lagi kayak kaleng rombeng.
Ok, itu berdasarkan pemikiran Aska.
Viola sungut sendiri, tadi dia bertanya baik-baik tidak direspon, sekarang berteriak malah dimarahin.
"Makanya orang nanya itu dijawab!!!"
"Emang lo orang?"
"Kampret!" Viola yang kesal membenturkan kepalanya yang memakai helm, ke kepala Aska yang tanpa pengaman.
"Shit! Udah berani lo sama gue?"
"Emangnya gue pernah takut?" Viola tersenyum dengan bangga.
Aska memutar bola mata malas, sebenarnya dia juga tidak tau akan kemana, tadi mungkin hanya instingnya untuk pergi, sekarang malah bingung sendiri. Ck ck ck
Tepat setelah itu, motor yang mereka kendarai, melambat perlahan lalu berhenti. Viola heran, begitupun Aska.
"Kok berhenti?" beo Viola celingak-celinguk, mencoba melihat motor kesayangannya.
Aska mengerutkan dahi kesal, "Turun,"
"Ha?"
"Turun lo!"
Cewek itu nurut, lalu turun setelahnya Aska memarkirkan motor itu di pinggiran jalan raya dan melempar kuncinya pada Viola, untung sigap.
"Apaan dah, tadi aja nyuruh-nyuruh gue naik, sekarang malah nyuruh turun, lo gimana sih!" ketus Viola.
"Motor ga ada modal gitu, mau gue naikin? sorry ga sudi."
Viola melongo, apa tadi dia bilang? Ga ada modal? ga sudi naik?
TEROSS TADI LO NGAPAIN SAEPUDINN!!
Viola mengumpat kesal dalam hati, Aska benar-benar menyebalkan. Pikirannya sulit ditebak.
Cewek itu menoleh ke motor kesayangannya dan seketika membulatkan mata.
Habis bensin!
Lah kok kosong? perasaan baru gue naikin kok udah habis--- OH! Pasti Abang kamvret gue ini! awas ajaa lu Bang, gue letusin bini-bini lo! Gumam Viola kesal, saking kesalnya dia tidak sadar kalau Aska yang ada dibelakangnya sudah menghentikan Taxi.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIOLA [SELESAI]
Teen Fiction"𝓑𝓮𝓻𝓪𝔀𝓪𝓵 𝓭𝓪𝓻𝓲 𝓪𝓼𝓲𝓷𝓰, 𝓫𝓮𝓻𝓪𝓴𝓱𝓲𝓻 𝓶𝓮𝓷𝓳𝓪𝓭𝓲 𝓫𝓮𝓻𝓪𝓻𝓽𝓲." Baru kisaran tiga bulan cewek satu ini pindah ke sekolah baru, tapi sudah membuat namanya kesohor ke seantero sekolah karena prestasi yang dibuatnya. Ya, prestasi...