Bagian 2

7K 243 138
                                        

Sorry kalo Typo!
Tinggalkan vote dan komen!

***

Hayyuk kenalan🤝

***

Brakkkk

Cowok ber-amamater Osis itu agak kaget karena guru didepannya tiba-tiba menggebrak meja.

"Ibu capek sama anak itu! Tiap hariii aja bikin masalah!! Emangnya gak capek dipanggil ke ruang BK mulu? ibu aja capek liat mukanya itu," oceh Bu Seta yang tidak ada habisnya sedari tadi, cowok didepannya bahkan mengelus pelan telinga yang agak memerah.

Bu Seta menatap ke arahnya,membuatnya mengerutkan dahi bingung,"Kenapa bu?"

"Pokoknya kamu urus deh tuh anak! Ibu angkat tangan, kamu aja sana.Mau kamu ceburin ke empang, gantungin di tiang bendera atau disuruh nyatet satu kamus juga gapapa. Pokoknya bikin dia jera! atau ibu yang bakal jera ngajar dia." Bu Seta menghela nafas panjang diakhir kalimatnya. Guru itu benar-benar memijit kepala pusing karena muridnya yang satu ini.

Bahkan belum satu tahun dia di sini tapi sudah membuat pusing. Bayangkan kalau sampai tamat! Auto bundir satu sekolahan.

"Oke, ibu yang minta ya." Senyum miring tercetak tipis dibibirnya. Cowok itu berdiri dari duduknya lalu hendak beranjak pergi "Kalau begitu, saya permisi bu."

"Aska," panggil Bu Seta membuatnya kembali berbalik.

"Jangan aneh-aneh ya kamu!" ucapnya memperingati. Meski kesal, tapi guru ini masih ingat batasan menghukum seorang siswa, apalagi yang dihukum adalah siswi perempuannya.

"Saya tau bu, permisi."

***

Aska berjalan menyusuri lorong-lorong kelas dengan satu tangan di saku celananya. Banyak pasang mata yang menatapnya dengan decak kagum, selalu saja seperti itu. Aska yang notabenenya adalah Waketos (Wakil Ketua Osis) di SMA Harapan Jaya ini memang selalu jadi dambaan.

Bagaimana tidak, wajah tampan dengan tubuh gagah. Kerjaannya aja bikin prestasi selama di sekolah, udah gitu inti tim basket lagi. Dibandingkan Ketua Osis, banyak siswa-siswi yang lebih kagum pada Aska.

Dan satu hal yang juga penting, yaitu posisinya disebuah Geng terkenal kota ini, DIXON-dengan ketuanya yang tak lain tak bukan ialah Gevan. Yap, dia dipercaya oleh seniornya untuk memimpin geng ini. Meski begitu, posisi Gevan dan Aska sebenarnya sama, hanya beda nama saja.

Dixon merupakan Geng sekolah sekaligus Geng Motor yang terkenal dan disegani. Geng yang di turunkan pada setiap generasi di SMA Harapan Jaya. Selalu adu cek-cok dengan Geng sekolah sebelah, setiap kesempatan mereka pasti akan selalu adu jotos atau sekedar melemparkan caci-maki. Bukan Dixon yang mencari masalah, mereka tidak akan mengganggu jika tidak di ganggu. Justru geng lainlah yang suka mengusik mereka.

Iris mata hitam milik Aska menangkap satu sosok yang sedari tadi di carinya. Cewek pembuatan masalah,yang harus di singkirkan. Meski tergolong siswi baru, tapi nama Viola sudah banyak dikenal rakyat sekolah.

Tampak dia sedang tertawa riang bersama dengan Gevan, Fino dan Danil di salah satu meja kantin.

"Ekhem." Begitulah cara Aska menyapa.

Viola yang duduk membelakangi, memutar kepalanya untuk melihat,

"Bujug buset. Ni murit si setan ngapain disini sih?Kayak jin aja lo nongol tiba-tiba," cerocos Viola spontan tanpa jeda, memang kebiasaan yang satu ini tidak mudah hilang.

VIOLA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang