Extra Part

1.9K 54 20
                                    

"Kau harus mengerti, bahwa sesuatu yang sudah terlanjur menghilang tidak akan bisa kembali lagi."

-

"Jangan bersedih. Jika dirimu kehilangan sesuatu, percayalah bahwa itu adalah hal terbaik dalam bagian takdirmu, dan akan digantikan oleh hal yang lebih baik."

*****

Suasana SMA Harapan Jaya sangat meriah saat ini dengan panggung besar dan lokasi sekolah yang didekorasi mewah. Warna yang mereka pilih sebagai tema adalah hitam putih, makanya orang-orang di sini hampir keseluruhan memakai baju hitam, putih, ataupun yang senada.

Benar, ini adalah acara perpisahan bagi siswa-siswi kelas dua belas. Acara yang rencananya akan berlangsung sampai malam ini, sebenarnya sudah di undur selama dua minggu.

Tragedi yang terjadi terakhir kali sangat mengejutkan banyak pihak. Karena itulah alasannya.

Acara berlangsung meriah dan heboh, apalagi adik kelas banyak yang sangat antusias melihatnya. Memang acara ini tidak wajib untuk mereka, tapi yang datang ternyata lebih dari dugaan.

Semua siswa-siswi kelas dua belas terlihat duduk di kursi bagian depan yang sudah disiapkan.

Terdapat satu barisan kursi khusus bagi sepuluh pemegang nilai tertinggi di sekolah ini, yang terletak di bagian paling depan.

Namun, terlihat satu kursi di sana kosong. Tidak ada yang mendudukinya. Bahkan mereka akan lebih memilih berdiri ketimbang duduk di sana.

Ketika mereka memandang kursi itu, rasa sesak akan datang mengiris hati.
Luka itu masih baru, tentu butuh waktu lama untuk pulih.

"Halloo guys, selamat datang ya di acara perpisahan bagi kakak-kakak kelas kita, yang tercintaa!" sang MC perempuan memulai pembukaan acara dan langsung mendapatkan antusias dari para penonton.

Acara terus berlangsung, mulai dari kata sambutan dari kepala sekolah, ketua pelaksana, perwakilan angkatan kelas dua belas, dan lainnya.

"Oke oke, sebelumnya mari kita dengerin dulu nih. Pengumuman para pemuncak dari keseluruhan kelas dua belas!!" Tepukan tangan kembali mengiringi MC yang bersorak riang.

"Di mulai dari peringkat ke sepuluh, dari semua nilai angkatan!"

Satu per satu, nama dan kelas mulai disebutkan, siswa-siswi yang merasa terpanggil berjalan dengan tersenyum bangga menuju pentas.

"Selanjutnya. Menduduki peringkat ke lima dari semua siswa kelas dua belas, kita panggilkan ..., Sania Nasha Fitriyani!! Dari Dua Belas IPS Satu!" Sorakan dan tepuk tangan langsung mengiringi Sania yang berjalan menuju pentas. Gadis itu terlihat cantik dengan gaunnya yang panjang hingga mata kaki.

"Kak Sania! I love you!!"

"Kaaaak!! Jangan lupa telpon gue, yaa!"

"Kak, nikah yuk!"

"Saniaa jangan dengerin mereka! Babang tampan ini bakal langsung ke rumah kamu, Neng!"

"BACOT! Diem lo semua!" Teriakan seseorang membuat para laki-laki itu langsung hening.

Danil dan Fino terkekeh geli melihat Yusuf yang kesal itu.

MC kembali berbicara, saat hendak menyebutkan nama selanjutnya, kertas di tangannya mendadak ditiup angin dengan pelan.

"Duh, malah jatuh." Gumamnya.

"Cepetan dongg!!"

"Siapa selanjutnya? Guee nih pasti!"

VIOLA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang