VIOLA [SELESAI]

Bagian 13

Bismillah dulu biar berkah🙏🏻

Heyyo prend! Pa kabar?

Absen sama angka favorit kalian dong.

Btw gue mo tanya, gue kek jamet kaga sih?🗿

Bodo ah, ga peduli~ orang lapak gue sendiri ya bebas dong🤸

Jan sider ye🤝🤸

Maklumi typo🙏🏻

Oke Happy reading prend~

<><><><>

“Jangan pernah tertipu oleh penampilan seseorang.”

Fino Nendra Nirwana
____________________________

"HAHAHAHAHAHAH!!!"

Suara tawa menggema didepan mading. Para siswa banyak berkumpul karena penasaran dengan berdesak-desakan.

Aska yang baru datang bersama Danil berhenti menatap kerumunan.

"Kenapa tuh? rame bener? pembagian sembako kali ya?" tanya Danil hanya dibalas acuhan oleh Aska.

Mereka berjalan mendekat karena kelas berada setelah lorong itu, langkah mereka terdengar cukup keras membuat siswa-siswi yang berkerumunan di Mading langsung menoleh.

Seketika tawa kembali pecah ketika melihat kedatangan mereka.

"Hahahahahah!! Anjir orangnya dateng," seru salah satu siswa menunjuk-nunjuk, membuat Aska dan Danil semakin bingung.

"Hahahahahah!!"

Aska dengan cepat langsung menerobos kerumunan dan sampai didepan mading besar itu, seketika wajahnya makin menegang, sementara tawa semakin keras.

Apa ini!!

Danil yang penasaran ikut-ikutan menerobos dan melihat, saat itu juga mulutnya mengaga tak percaya.

"ANJIRR! ASKA, LO MAKE SEMPAK HELLO KITTY?!!" pekiknya histeris kemudian membekap mulut sendiri sok kaget.

Telinga Aska memerah, entah karena malu ataupun marah tidak ada yang tau.

Bagaimana tidak, foto dirinya dan sempak hello kitty itu memenuhi Mading. Dirinya yang sedang mengambil celana di lemari pakaian, dan beberapa sempak dengan motif yang sama didalam lemarinya.

Aska sekarang dikelilingi oleh gelak tawa yang menertawakan dirinya, beberapa siswi perempuan yang malah menatap sinis padanya, dan ada yang menghujat baik diam-diam maupun terang-terangan. Seketika harga dirinya seakan hilang ditelan kerumunan ini.

Sambil terus mencoba mewajarkan mimik wajah, mata elang miliknya menelusuri tiap sudut disini untuk mencari tau siapa pelakunya. Meski sudah bisa ditebak.

Itu dia!

Cewek itu sedang tertawa renyah memegangi perutnya, bersama Gevan dan Fino yang ngakak sambil balas pukul memukul kepala.

Viola yang melihat kedua temannya diam, kini berhenti tertawa karena merasakan aura mengerikan menyentuh permukaan kulitnya. Dia berbalik.

"Oh, kang sempak Hello Kitty. Selamat pagi," sapanya sok ramah dengan senyum riang.

Aska mengepal erat tangannya agar tidak kebablasan memukul cewek jenis langka di depannya.

"Lo--!" belum sempat kata-katanya selesai, Viola sudah memotong.