Bagian 6

2.1K 168 37
                                    

Sorry kalo typo.
Jangan lupa vote and komen!
Jangan sider~



HARAP BIJAK MENANGGAPI BEBERAPA ADEGAN KEKERASAN


Tggu dgerbg sklh


Pesan singkat itu membuat Viola yang tadinya ingin pulang malah harus menunggu.

Untung gw paham bahasa planet begini, makin lama tuh orang ngetik kayak mak-emak belanja aja, ngirit! umpat Viola dalam hati.

Tak lama, Aska pun datang menggampiri.

"Mau ngapain sih?" tanya Viola kesal, dia sudah menunggu selama 15 menit kerena Aska harus rapat Osis terlebih dahulu, sementara teman-temannya sudah pulang duluan.

"Pikun?" sahutan lempeng dari Aska membuat Viola geram.

Untung gue orangnya sabar, batinnya.

"Ga usah basa–basi–bacot! Apaan dah lo minta gue nunggu disini?" oke, Viola emang lupa mungkin.

Maklum sih, jangankan ini, nama abangnya aja sering ketuker sama dia.

Aska menatap datar, mencoba tidak emosi menghadapi makhluk sejenis Viola, "Makanya otak lo jangan dipajang aja," dia menyentil dahi Viola, membuat cewek itu terkejut.

Tumben, biasanya disentuh dikit langsung nampol. Lah ini, malah nyentil pada anak orang. Bapak, anda sehat?

"Sakit oi! lo kira jidat gue apaan!"

"Bodo, biar otak lo jalan dikit."

Aska berjalan ke arah mobilnya yang terparkir, Viola ngekor dibelakang.

Sesaat kemudian Viola sadar. Lah kok gue ngikutin nih bocah yak? perasaan dari tadi dia nyuruh-nyuruh kok gue mau aja?

"Lomba fisika cuma 10 hari lagi, banyakin belajar, bukan bikin masalah," Aska berujar tanpa menoleh.

Oohh, sekarang Viola ingat.

"Lah itu doang? ribet lu," celetuknya santai.

"Awas kalau sampai kalah!" ancam Aska menatap tajam.

"Ya emang mau gue kalahin, ngapain menang. Mending bikin lo malu, kan lebih asik gitu."

"Lo---"

Tlingggg

Tlingggg

Suara panggilan dari saku celana Aska memotong ucapannya. Sementara Viola tercengir lebar karena tidak jadi mendapat umpatan dan bacotan.

"Apa lo," ketus Aska mengangkat panggilan kesal. Tak lama, matanya tampak agak membulat dan wajahnya tampak serius mendengarkan.

Viola bisa melihat tangannya terkepal, seketika dia jadi kepo.

"Gue kesana," Aska menutup panggilan lalu memasukkan kunci ke mobilnya.

VIOLA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang