“Pernah dengar pepatahnya? Kau akan menuai apa yang kau semai.”*****
Breaking News!!
Perusahaan XX—Sebuah perusahaan besar di Jakarta—secara mendadak mengalami kerugian besar dalam semalam. Diduga akibat banyaknya pembatalan kerjasama dan hutang yang sudah menjerat, membuat perusahaan tersebut terpaksa diberhentikan. CEO diminta penjelasan atas semuanya!
"Eh, ini bukannya perusahaan kakaknya Khanza, ya?""Ih bener tuh. Bukannya itu salah-satu perusahaan besar ibukota? Kok bisa ya, tiba-tiba anjlok kebawah gitu?"
"Kabarnya sih, masalah hutang sama korupsi."
"Ck ck ck, dasar deh. Udah punya uang banyak masih aja korup."
"Ssttt! Nanti di denger Kepala Sekolah jadi ribet!"
××××
"APA-APAAN INI?! KENAPA SAYA DISERET-SERET BEGINI HAH?!" Pekik keras Burham yang kedua tangannya sudah dicekal oleh anggota aparat.
Masih pagi, tapi ruangan kepala sekolah yang terletak di lantai dua itu sudah heboh, kerumunan semakin mendatangi tempat perkara.
"Saya Kepala Sekolah di sini!! Dasar tidak tahu malu!"
"Harusnya kami yang berbicara seperti itu, Pak Burham." Seseorang menerobos kerumunan dengan beberapa orang berpakaian serupa dengannya. Orang-orang dinas pendidikan.
"Apa-apaan ini, Pak Aziz?!"
Guru itu melempar senyuman remeh, mendekat dengan kepala yang menggeleng pelan. "Bapak ternyata lebih lihai dari tikus, ya."
"Jangan menyamakan saya dengan hama! Lepaskan saya atau saya tuntut kamu!!"
"Tidak perlu repot-repot. Bapak memang akan pergi ke kantor polisi."
Bu Seta menerobos kerumunan dengan wajar murka. Menunjuk wajah Burham geram. "Berani-beraninya orang tidak layak seperti anda menodai nama SMA kebanggaan kami!"
"A-apa ...?"
"Korupsi, penggelapan dana sekolah, ketidakadilan kepada siswa, bahkan tindakan tidak senonoh dan beberapa yang lainnya. Jangan pikir kami diam selama ini, berarti kami tidak tau apa-apa. Anda tidak layak menjadi seorang tenaga pengajar."
Burham menegang di tempat. Tubuhnya seakan dipukul oleh ucapan Pak Aziz. . Pikirannya mendadak berkeliaran ke sana kemari, bertanya-tanya kepada dirinya sendiri, kenapa mereka bisa tau?!
Benar, semua yang dikatakan oleh Pak Aziz adalah sebuah kebenaran. Sebuah kebenaran yang sudah cukup lama ditimbun oleh dirinya. Tapi tidak sadar, bahwa bangkai yang ditimbunnya, telah membusuk dan memberikan bau yang amat menyengat hingga diketahui orang lain.
"Pak Burham, anda ditangkap dengan tuduhan korupsi, penggelapan dana, pelecehan, kekerasan dan ... yang lainnya."
Petugas kepolisian langsung mengiring Burham menuju mobil untuk membawanya ke kantor. Pandangan pria tua itu tampak kosong, mungkin karena shock.
Khanza yang baru saja turun dari mobil mewahnya bersama dua orang teman—yang didapatnya dengan susah payah—terkejut melihat Papi tersayangnya digiring polisi.
"PAPI!!" Pekiknya langsung berlari menuju ayahnya itu.
" ..., Khanza?" lirih pria tua itu.
"I-ini ..., ini ga bener. Iya kan Pi, ga bener kan? Papi cuma prank Khanza doang kan ya? Ha ha, udah ayo ah kita masuk aja yuk."
KAMU SEDANG MEMBACA
VIOLA [SELESAI]
Teen Fiction"𝓑𝓮𝓻𝓪𝔀𝓪𝓵 𝓭𝓪𝓻𝓲 𝓪𝓼𝓲𝓷𝓰, 𝓫𝓮𝓻𝓪𝓴𝓱𝓲𝓻 𝓶𝓮𝓷𝓳𝓪𝓭𝓲 𝓫𝓮𝓻𝓪𝓻𝓽𝓲." Baru kisaran tiga bulan cewek satu ini pindah ke sekolah baru, tapi sudah membuat namanya kesohor ke seantero sekolah karena prestasi yang dibuatnya. Ya, prestasi...