Bagian 8

1.8K 169 63
                                    


Warning!! Typo bertebaran.
Tinggalkan vote dan komen ya kawan.

.....

Sapa dulu hayo!
Haiiii

Maapkan ketidak jelasan ku kawan

.....

"Punya keluarga bahagia dan harmonis, emang sesusah itu ya?"

Viola Rifarsya
_____________

"Hattchuu!!" Viola mengusap hidungnya yang memerah, dia dan Gevan sekarang sampai di gerbang rumah besar keluarga Viola.

"Masuk sana, kelamaan di sini ketularan kopit gue gara-gara lo,"

"Enak aja lo ngomong, lagian kan harusnya elo yang pergi, ngapain masih disini? kayak penagih utang-piutang aja berdiri depan rumah." Viola membalas sengit, menarik nafas panjang karena merasa hidungnya tersumbat.

Cowok yang rambutnya sudah basah itu menyengir lebar, "iya juga sih. Lo kaga nawarin gue masuk gitu?"

"Iye dah. Mau masuk dulu ga tuan Gevan?"

"Kaga deh, ngeri gue denger suara lo." Gevan mengelus lehernya seolah-olah merinding.

"Setan!" helm ditangannya melayang begitu saja ke lengan Gevan, cowok itu meringis.

"Kasar amat jadi cewek, ntar ga ada yang demen sama lo baru tau rasa!"

"Strawberry, mangga tomat. Sorry ga minat."

"Gaya lu, cielah. Udah sono masuk, ganti baju, keringin rambut. Ntar sakit, mampus lo,"

"Lo perhatian amat ya sama gue," ucap Viola menggoda sahabatnya itu.

"Kege'eran lo, nyed. Tapi gue emang ganteng sih, wajar aja banyak yang haluin gue,"

"Bodo ah. Gue masuk dulu, lo beneran ga mau mampir dulu nih? Ngopi dulu kek, makan gorengan dulu,"

"Gratis?"

"Kagak, bayar."

"Udah mirip warung aja rumah lo. Besok sekalian aja tambah jualan pop-es."

Gevan menghidupkan motor besarnya itu."Gue cabut yak," ucapnya pamit.

"Ho'oh, ti-ati lu."

"Cieee, khawatir ya sama gue?"

"Setan! Udah sono jauh-jauh loo! Hus hus "

Apapun masalahnya, setanlah yang disalahkan👍🏻. Kadang kasian gue sama setan jadi korban pelampiasan mulu.

"Loh? kok lo baru pulang sih? gue telfon ga aktif, lo kemana aja?? ga tau apa kita khawatir sama lo?!" Baru saja membuka pintu rumah, Viola sudah disuguhkan oleh pertanyaan berturut yang dilontarkannya oleh Rega.

Raka juga mendekat dengan wajah marah bercampur khawatir. "Kok basah gini?"

Viola masih bersyukur setidaknya abang sulungnya ini masih bertanya tentang keadaannya.

VIOLA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang