Chapter 34

6.8K 444 39
                                    

Disclaimer: 🔞

Hari-hari menjelang acara pertunangan Al dan Andin berlalu dengan kesibukan dan kerepotan persiapan pesta. Mama Andin menelepon tiada henti dari London, bahkan beberapa kali sehari untuk mendiskusikan segala tetek bengek pesta yang harus dipersiapkan. Mama Rossa juga tidak kalah sibuk, mengiriminya banyak link untuk inspirasi venue, model baju lamaran couple, sampai seragam keluarga.

Setelah diskusi panjang dan melelahkan antara Andin, Mamanya, dan Mama Rossa melalui zoom meeting, akhirnya mereka menentukan waktu dan tempat acara serta dress code yang akan dikenakan. Selama berhari-hari, ponsel dan sosial media Al dan Andin dipenuhi dengan ucapan selamat dan best wishes setelah mereka mengirimkan undangan pertunangan mereka ke orang-orang terdekat.

 Selama berhari-hari, ponsel dan sosial media Al dan Andin dipenuhi dengan ucapan selamat dan best wishes setelah mereka mengirimkan undangan pertunangan mereka ke orang-orang terdekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka hanya mengundang kerabat, teman dekat, dan beberapa rekan kerja Al dan Andin. Dua minggu sebelum acara, Mama Sofia akan pulang terlebih dahulu ke Indonesia untuk membantu persiapan pesta, kemudian baru disusul oleh Papa Gunawan yang baru bisa pulang dua hari sebelum acara lamaran.

Sehari sebelum kepulangannya ke Indonesia, mamanya menelepon Andin ketika dia sedang bersiap-siap meninggalkan kelas yang kosong setelah selesai mengajar. Andin mengangkat telepon dengan malas-malasan dan tidak fokus karena dia pikir mamanya menelepon untuk membicarakan detail pesta seperti biasa. Butuh waktu beberapa saat baginya untuk mencerna apa yang mamanya bicarakan.

"Andin! Kamu dengar Mama ga?"

"Apa, Ma?"

"Mama tanya, apa benar dulu Al pernah tunangan dengan Dayana?"

"Hah?" Otak Andin seketika terjaga saat mendengar pertanyaan mamanya.

"Mama dengar dari Tante Karina kamu kalau Al itu dulu tunangannya Dayana. Yang Mama heran kenapa Surya dan Sarah ga bilang apa-apa ke Mama saat Mama cerita tentang rencana lamaran kamu dan Al."

Andin menelan ludah dengan susah payah.

"Karina juga bilang Al memutuskan pertunangan mereka setelah Dayana lumpuh. Benar begitu?" Tanya mamanya emosi.

"Bukan begitu ceritanya, Ma! Tante Karina salah." Bantah Andin. Air mata marah mengalir dipipinya saat keluarganya di Bali salah paham tentang kejadian yang sebenarnya dan terus menyalahkan Al atas apa yang terjadi pada Dayana.

"Mama benar-benar bingung ini, Ndin! Ada apa sebenarnya?"

Merasa malu dengan apa yang sudah diperbuatnya pada Al, butuh waktu lama bagi Andin untuk menceritakan semuanya pada mamanya di sela-sela isak tangisnya. Dia menceritakan bagaimana Dayana membuatnya percaya bahwa Al adalah lelaki brengsek yang tidak bertanggungjawab sehingga dia bersedia membantu Dayana membalaskan dendamnya. Dia menceritakan bagaimana mereka menyusun rencana mendekati Mama Rossa terlebih dahulu untuk mengambil hati Al dan bagaimana Dayana selalu mengontrol dan mendikte apa yang harus Andin lakukan selama menjalin hubungan dengan Al.

Aldebaran, My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang