Epilogue

8.7K 529 141
                                    

Disclaimer: 🔞

Dua bulan kemudian...

Andin terbangun perlahan dari alam tidurnya ke alam sadar dan memandang ke arah jendela kamar yang terbuka. Sinar matahari yang masuk melalui jaring-jaring kelambu yang menutupi tempat tidur, membuat matanya silau. Dia meregangkan badan, lengannya meluncur di atas permukaan kasur di sebelahnya untuk mencari suaminya, tetapi Al tidak ada di sampingnya.

"Mas Al?"

Andin mendapati Al berdiri di dekat pintu kamar, sedang berbicara di telepon. Untuk sesaat, Andin menatap Al dengan tatapan terpesona. Al terlihat kusut dan rahangnya ditumbuhi jenggot yang belum dicukur, tapi dia kelihatan sangat maskulin.

Al tidak mengenakan apa-apa selain celana pendek dengan kancingnya yang terbuka sehingga Andin bisa melihat bahwa dia telanjang di balik celana pendeknya. Seperti itu lah Al berpakaian selama bulan madu mereka di Maldives. Andin juga keseringan hanya menggunakan gaun strapless tanpa celana dalam.

Sewaktu-waktu, tidak peduli pagi, siang, sore, atau malam, Andin akan mendapati dirinya membungkuk, roknya terangkat keatas, dan kejantanan Al meluncur ke dalam tubuhnya. Mereka telah berbulan madu selama dua minggu dan selama itu, Al telah melatih tubuh Andin untuk mengantisipasi gairahnya. Al bisa membangkitkan gairah Andin dalam beberapa detik dan memuaskan mereka berdua hampir sama cepatnya.

Di sela-sela permainan seks mereka yang liar dan tanpa henti, mereka menghabiskan waktu berbicara dan membuat rencana tentang masa depan mereka ketika mereka kembali ke Jakarta. Kadang mereka menonton film dan berjalan-jalan menyusuri pantai. Sesekali Al terpaksa harus bekerja dan Andin akan menghabiskan waktunya membaca buku atau menelepon mamanya.

Setelah Mama Sofia pulang ke Indonesia dua minggu sebelum acara lamaran, dia tidak segera balik ke London dan tetap stay di Jakarta karena pesta pernikahan Al dan Andin hanya berselang sebulan setelah pesta pertunangan. Mama Sofia terbang ke Bali terlebih dahulu untuk mengadakan pertemuan keluarga dan berbicara empat mata dengan Om Surya.

Om Surya dan Tante Sarah merasa malu dan meminta maaf atas apa yang sudah diperbuat Dayana kepada Al dan Andin dan sama sekali tidak menentang hubungan mereka. Mereka bahkan terlibat aktif dalam persiapan pesta tersebut. Acara pertunangan dan pernikahan berlangsung dengan lancar dan meriah dengan Om Surya yang bertindak sebagai wali nikah bagi Andin.

Sikap positif orang tuanya, sayangnya berbanding terbalik dengan sikap Dayana ketika mendengar kabar tentang pernikahan Al dan Andin. Dia sangat marah dan berkali-kali menyebut kalau Andin adalah pengkhianat. Dia mengamuk dan melempar barang-barang di sekitar rumah dan ketika hal itu tidak mendapat respon yang dia inginkan, dia memberikan mereka silent treatment dan menolak untuk bicara sepatah katapun.

Banyak hal yang sudah Andin, Om Surya, dan Tante Sarah lakukan untuk melembutkan hati Dayana tetapi tidak ada yang membuahkan hasil. Al bahkan tergerak untuk membantu dan mencoba untuk berbicara dari hati ke hati dengan Dayana. Tetapi Al sangat murka ketika Dayana malah menyuruhnya meninggalkan Andin dan menikahinya sebagai gantinya. Semenjak itu, Al dan Andin tidak mau lagi mempedulikan drama yang diciptakan Dayana untuk mengacaukan rencana pernikahan mereka.

"Permintaan mereka ga masuk akal, Ren." Kata Al di telepon. Suaranya membuyarkan lamunan Andin dan Andin melihat suaminya membalikkan badan dan tatapannya memanas melihat Andin yang duduk di atas kasur, tubuh telanjangnya hanya ditutupi selimut tipis.

"Minta mereka menaikkan tawarannya dan setelah itu baru kamu telepon saya lagi." Perintah Al kepada Rendy sebelum menutup teleponnya dan berjalan menghampiri Andin.

"Good morning, Mrs. Alfahri." Bisik Al, tangannya melingkari pinggang Andin saat dia duduk di sebelahnya.

Al tidak pernah bosan memanggil Andin dengan sebutan Mrs. Alfahri. Semenjak mereka menikah dua minggu yang lalu, Al selalu terbayang akan hari pernikahan mereka. Hari ketika dia memiliki Andin seutuhnya dan menyebutnya sebagai istrinya.

Aldebaran, My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang