72 🦋

3.5K 316 3
                                    

Tangan affan tak berhenti mengusap perut isterinya yang masih kempis di atas katil . Ardeela hanya membiarkan saja perbuatan suaminya . Sebelah tangan ardeela mengosok lembut rambut affan .

"Tak sabar nak jumpa baby kita sayang" kata affan lembut , ardeela cuma tersenyum lebar .

"Mesti comelkan baby kita nanti" sambung affan lagi . Ardeela mengangguk kepala perlahan . Dia masih dalam fasa terkejut . Tak sangka yang dia sekarang sedang mengandung .

"Kalau lelaki mesti ikut muka abang kan , kalau perempuan pun mesti ikut muka abang" sekali lagi affan bersuara , berkerut dahi ardeela .

"Ewah banyak cantik muka dia . Kita yang penat lelah mengandung 9 bulan 10 hari tetiba keluar ikut muka daddy dia . Tak boleh , kene ikut muka mummy dia juga" kata ardeela dengan bibir muncung ke depan . Affan terus mencium bibir isterinya .

"Okay kalau nak macam tu kene kembar la , seorang ikut muka mummy dia seorang lagi ikut muka daddy dia" kata affan lembut . Terus tersenyum lebar bibir ardeela

"Kembar eh ? Hm ada rezeki ada la tu" kata ardeela sambil tangannya bermain di rambut lebat suaminya . Affan diam menikmati suasana itu .

"Thank you moon" kata affan secara tiba-tiba

"For what ?"

"Terima kasih sebab mengandungkan anak abang , anak ni bukti cinta abang dekat sayang . Abang janji abang akan jaga sayang , jaga anak kita dengan selamat and abang nak keluar dari dunia gelap abang demi sayang dengan anak-anak" kata affan lembut . Ardeela terharu dengan kata-kata suaminya .

"Yakin ye dengan anak-anak tu" gurau ardeela . Mereka berdua ketawa bahagia .

"I love you moon , i love you forever . Promise jangan tinggalkan abang macam dulu" kata affan perlahan .

"Dulu ? What do you means abang ?" Kata ardeela serta kerutan di dahi .

"Ingat tak 20 tahun lepas , dekat itali . Waktu tu sayang nangis sebab apa i don't know but ada seorang budak lelaki datang dekat sayang bagi lolipop ?" Kata affan . Ardeela diam mencerna kata-kata suaminya . Beberapa saat kemudian riak wajahnya berubah . Dia seakan teringat sesuatu .

"Wait , don't tell me yang budak lelaki tu abang" kata ardeela terkejut . Affan mengangguk kepala bersungguh-sungguh . Finally isterinya ingat juga .

"Yes that's me , sejak daripada tu abang tak berhenti teringat dekat sayang . Abang nekad nak cari sayang sampai jumpa . And finally , Allah temukan kita juga dekat pantai" kata affan lembut . Bibir ardeela terikut senyum melihat senyuman lebar suaminya .

"Abang , ardel nak tanya boleh ?" Tanya ardeela perlahan .

"Tanya apa sayang ?" Balas affan dengan soalan

"Abang rapat tak dengan arwah nina ?" Tanya ardeela lagi . Kalini affan mengerut sedikit dahinya . Perlahan dia mengangguk kepala .

"Actually , ardel boleh nampak nina . Waktu dekat pantai tu ardel tengah lari dari dia sebab nina tak berhenti ikut ardel" jujur ardeela pada suaminya . Bibir affan bagaikan terkunci .

"S-sayang boleh nampak nina ?" Tanya affan untuk kepastian

"Yes , and satu lagi ardel terima abang pun sebab nina la . Dia tak habis-habis puji abang depan ardel" kata ardeela lagi . Perlahan-lahan bibir affan naik tersenyum

"Dia ada tak dekat sini ?" Tanya affan dengan harapan tinggi , namun hampa bila kepala isterinya menggeleng perlahan .

Dia rindukan adik sepupunya . Dalam ramai-ramai adik sepupunya , nina la paling dia rapat dan sayang . Saat kematian nina terdengar di telinganya , dia rasakan hidupnya kosong .

Sebulan dia kemurungan atas kematian nina . Dia gagal melindungi adik sepupunya .

"I miss her so much" bisik affan perlahan . Ardeela dengar bisikkan suaminya . Dia mengangguk kepala perlahan .

"Me too , lepas kahwin dengan abang , nina jarang muncul depan ardel" kata ardeela dengan nada sedih . Air matanya mula bertakung .

Sejak mengandung ni sensitif lain macam .

"I wish i can meet her again"

"insya-Allah one day" balas ardeela .

"Dah abang jangan la sedih , kalau abang sedih nanti baby pun ikut sedih . Kan baby kan" sambung ardeela sambil mengusap perutnya .

"Alolo baby pun nak ikut daddy sedih ye sayang . I'm sorry okay baby and mummy . Daddy tak sedih dah" kata affan . Dia juga mengusap perut isterinya dan melabuhkan ciuman lembut di atas perut kempis isterinya .

"Membesar dengan sihat okay . Can wait too see you baby" bisik affan di perut isterinya . Dia seakan berborak dengan anak di dalam perut ardeela .

01 | Affan muqrey : Her protective husband[C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang