Lembaran demi lembaran kisah akan terisi penuh lewat setiap jejak kaki pada kenangan yang diciptakan. Kendati demikian Ghaitsa tidak begitu menikmati hidup 17 tahun seorang gadis versinya.
Nomor dua pernah berujar, "Hidup itu seperti kolor. Awalnya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
─── ・ 。゚☆: .☽ . :☆゚. ───
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌙🌙🌙
TRENDING TOPIC.
Perempuan berhelm. Duo pangeran kembar. Seorang siswi Atraxia, Yaziel dan Jeviarㅡmerupakan kata kunci yang sedang mencapai ketenaran tidak terduga bagi penduduk sekolah. Jauh lebih atraktif untuk dibahas. Lebih panas dari rumor selebtwit yang dikabarkan berselingkuh dengan seorang pejabat negara. Nyaris seluruh area peristirahatan menjadi tempat perbincangan guna mengulas kembali peristiwa yang mengguncang seisi Atraxia. Siapakah sesosok gadis berhelm yang mampu menembus dinding tinggi bersalju milik Jeviar serta menempati jok motor paling sakral kepunyaan Yaziel?
Sebegitu bising bukan main pagi ini bagi kedua pemuda yang bersikukuh menutup mulut meski sudah disudutkan orang-orang yang menginginkan kebenaran mutlak langsung dari pemeran utama. Telah jelas Jeviar menolak lewat iris elang tajam menusuk, berbanding terbalik dengan Yaziel yang membalas, “Bukan konsumsi publik, sorry.”
Kendati menyedot perhatian dua kali lipat dari jumlah biasa, nyatanya dua kembar masih santai menyantap makan siang tanpa sekalipun sempat goyah akan bujuk rayu kawan-kawan. Semakin mereka berusaha, semakin licik pula keduanya berdalih.
“Beneran kalian nggak mau ngasih tau?” tanya Syauqi, sekali lagi.
“Kalau otak lo masih sehat,” Jeviar menyahut malas. “lo pasti tau jawabannya nggak akan berubah.”
Di samping itu, beragam tanggapan keluar. Entah itu secara langsung di dunia nyata ataupun mengisi kolom komentar pada akun utama base sekolah. Menerka-nerka melalui teori-teori nyeleneh sangat tidak masuk akal saking rasa penasaran tak tertahankan mengetuk kerisauan.