Extra Part I

2K 115 5
                                    

Bertahun-tahun sudah dilalui bersama Dilsha. Menua dan menuai hingga tua. Shaqil yang sudah memasuki jenjang ABG 18 tahun, Salma yang sudah memasuki jenjang pubertas dan kalian tau siapa personil baru dari Tashanlar? Yak, pastinya adik-adiknya Shaqil dan Salma! Shauqi dan Shavira. Anak kembar dari Ammar dan Dilsha, yang sekarang sudah berumur 7 tahun.

Ammar yang sedang sarapan bersama di kediaman keluarga Ammar, makan dengan khidmat. Tak lama, Shaqil turun dengan rambut yang badainya sambil membawa jaket dan helm nya. "Kamu hari ini basket?" Shaqil menggeleng. "Enggak ada Pa. Tapi mungkin sehabis pulang sekolah, Shaqil pulang ke rumah dulu baru izin pergi nongkrong sama temen-temen ya Pa."

Ammar menelan kunyahannya lalu melihat Shaqil. "Pulang dulu mau naruh barang-barang?" Shaqil menggeleng, "Biar makan siang di rumah aja Pa. Kasihan mama Dilsha udah masakin, nanti nggak habis." Dilsha yang baru saja dari dapur mendengar ucapan manis dari Shaqil langsung mencolek dagu Shaqil. "Shaqil mau apa? Biar sekalian mama masakin." Shaqil tersenyum, "Apa aja Shaqil makan Ma." Dilsha mengangguk lalu menaruh nasi di piring Shauqi dan Shavira.

"Salma habis pulang sekolah jadi les piano?" Salma mengangguk, "Jadi Papa." Ammar tersenyum, "Sama Sukru atau sama mama nanti kesananya?"

"Sama Papa."

Ammar tertawa lalu mengangguk. "Oke Papa yang antar nanti ya." Salma berjingkat kesenangan. "Yes! Akhirnya Salma bisa pigi sama Papa. Biar dibeliin es krim tau bang." Shaqil hanya tersenyum kecil melihat Salma yang gemas itu.

"Abang Shaqil, tolong ambilin sosis dekat abang." Ucap Shavira adik kembarnya yang bungsu. Shaqil pun mengambilkannya lalu ia beri ke Shavira. "Terima kasih abang." Shaqil mengangguk lalu menjawab ucapan Shavira dengan pelan dan berat.

Setelah sarapan selesai, Shaqil menyalim Ammar. Ammar lalu mencium dahi Shaqil, "Hati-hati kamu di jalan. Jangan ngebut-ngebut. Nanti sore kalau nongkrong jangan lupa sholat. Kamu ada uang jajan?" Shaqil mengangguk, "Ada Pa. Mama Dilsha juga udah ngasih semalam." Ammar mengangguk lalu Shaqil pun berpamitan dengan Dilsha. Shaqil mencium pipi Dilsha dan Dilsha pun mencium dahi Shaqil. "Hati-hati ya sayang. Jangan ugal-ugalan." Shaqil mengangguk lalu mengambil jaket dan helmnya lalu bergegas pergi.

Sedangkan Salma, Shauqi dan Shavira pergi bersama Ammar karena mereka satu sekolah dan masih disatu jenjang yang sama, yaitu sekolah dasar. "Tim SD udah selesai? Kita berangkat?" Tanya Ammar dan ketiganya mengangguk. "Ok, ambil tas sekolah dan tas bekalnya masing-masing abis itu kita pergi." Semuanya mengikuti ucapan Ammar. Setelah selesai, mereka pun berjalan ke mobil yang dimana Sukru sudah menunggu di mobil.

"Ammar, tunggu!" Ammar berbalik badan melihat Dilsha yang sedikit tergopoh. "Ini bekal kamu. Awas tumpah ya, karena ini ada sayur. Nanti jangan lupa panasin dimicrowave." Ammar tersenyum lalu mengangguk. "Makasih ya sayang yang wajahnya nggak pernah aged." Dilsha mencolek wajah Ammar, "Udah sana, hati-hati kamu." Ammar mengangguk lalu mengucapkan salam dan pergi.

Ketika semuanya telah pergi, inilah saatnya Dilsha bersiap-siap untuk ke kantor. Dimulai dari bersiap-siap untuk beresin bekalnya, lalu mandi dan setelahnya ia pun berpakaian. Setelah semuanya selesai, Dilsha berpamitan dengan Nuran dan membawa mobil nya sendiri.

***

Shaqil dengan pakaian sekolahnya yang sudah berbau matahari, membuka pintu rumah. "Assalamualaikum." Ucapnya namun tidak ada seorang pun yang menjawabnya. Shaqil pun bergegas ke kamarnya namun ia menyinggahkan diri untuk melihat lauk apa yang akan dimakan siang ini. Sedapnya bukan main! Semur ayam, sambal kentang, sambal terong, kerupuk, dan ada buah-buahan segar yang sudah disusun diatas meja makan.

Karena merasa makan adalah prioritas nomor satu untuk saat ini, maka Shaqil memilih untuk makan terlebih dahulu. Ia letak tas sekolah dan helmnya di kursi sampingnya. Ia mengambil apel lalu ia cuci terlebih dahulu lalu ia makan.

The Kindest ThingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang