Dokter

34 2 0
                                    

Selesai jam istirahat, guru bimbingan masuk satu les, yaitu bu April. Aku tersenyum begitu selembar kertas masa depan mendarat di depan mata. Ada harapan yang langsung aku tuangkan didalamnya. Ada mimpi yang diiringi doa supaya bisa menjadi nyata. 

"Jangan takut untuk bermimpi, justru kita tidak akan tenang kalau tidak punya tujuan dalam hidup!" seru bu April semangat, kasih wejangan sederhana untuk kami sekelas sebelum akhirnya meminta kami untuk mengisi biodata serta mimpi dimasa depan.

"Sha, kamu tulis menjadi dokter?"

Aku mengangguk mantap. "Pasti. Kamu jadi pramugari, kan?"

Neisha mengangguk lemas, seolah ada yang ingin disampaikan dari ekspresinya. Aku sebagai teman yang sudah lama main bersamanya, menyadari hal ganjal yang sedang merasuki pikiran Neisha. "Ada apa?"

"Jadi pramugari, kan, karena, mama sama papa." ujar Neisha menekan setiap kata dalam kalimatnya, "Sebenarnya aku punya mimpi sendiri!"

Aku tersenyum senang mendengarnya, "Apa itu?"

"Hmm..." 

Ada jeda yang cukup lama, menjelaskan bahwa Neisha ragu untuk mengatakannya. Dame yang duduk di depan kami sedikit membalikkan badan. Pendengaran Dame itu kuat, jadi sering tiba-tiba nyambung kalau aku sama Neisha lagi berbincang. 

"Tulis aja semua. Punya mimpi 1-10 juga gak masalah. Karena kita manusia bumi, jadi keinginan itu banyak. Gak cuma ada satu!"

Aku mengangguk setuju, melirik ke depan, ternyata bu April sedang bicara sama ketua kelas. Kalau seperti ini, tandanya kami bisa bercakap-cakap, tapi dengan volume kecil supaya tidak ganggu yang lain. 

Dame memberikan kertas masa depannya yang sudah terisi lengkap, bahkan terlampau lengkap. Aku dan Neisha membaca bersama dari dalam hati, kemudian saling bertatapan, menyadari kalau teman kami yang satu ini memang punya nyali kuat. Bagaimana tidak, Dame menuliskan 5 mimpinya dengan tulisan tangan yang besar dan jelas. Padahal menurutku, nomor 3-5 rasanya tidak perlu ditulis juga. Berikut isinya:

1. Menjadi guru (Kalau bisa sampai pns).

2.  Menjadi fotografer.

3. Menjadi golongan orang yang lulus sbmptn.

4. Menjadi cowok D.O Exo

5. Kalau no 4 gak tercapai, diganti menjadi istri dari pengusaha sukses.

Aku dan Neisha tertawa kecil. Berteman sama Dame selalu berhasil buat kami jadi lebih awet muda, setidaknya sebagian beban hilang karena kelakuannya yang absurd dan aneh. Sedikit informasi juga, Dame sangat menyukai grup band korea. Neisha juga suka sama laki-laki korea yang berkarisma dan lucu dalam satu waktu, tapi tidak terlalu tergila-gila seperti Dame. Neisha bisa mengontrol dirinya, sedang Dame menerobos sampai ambles.

"Jadi mau isi apa selain pramugari?" tanyaku pada Neisha, kembali pada topik utama.

"Model."

Aku tersenyum, nyaris tertawa. "Baru kepikiran buat jadi model? Padahal kalau mau, lo gak perlu seleksi lagi, udah bisa langsung masuk deh!"

Neisha tersenyum malu, semburat merah muda meluncur dipipinya. "Cantik, ya, gue?"

"Iya. Tapi cantikkan aku!"

Aku dan Neisha tertawa bersama, kami langsung kembali fokus untuk menulis jawaban atas mimpi yang ingin dicapai. Setelah selesai, aku menjadi perwakilan untuk memberikan kertas jawaban aku, Neisha, dan tentu saja Dame. Neisha akhirnya menuliskan mimpinya menjadi pramugari dan model. Sedang aku, masih dengan keputusan utama yang tumbuh sejak kecil dan sudah mendarah daging. Menjadi dokter. Hanya itu. 

ZERO [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang