"Lu mending pulang!"Raya memandang Gave tak suka, Jawaban yang lelaki itu berikan tak sesuai dengan ekspektasi nya.
Gave menyukai Letta.
Itu yang dapat Raya simpulkan dari sikap Gave tadi.
Gave itu tipe orang yang tak suka berbasa basi pada orang lain, terutama perempuan yang lelaki itu bilang makhluk rempong dengan sejuta keribetan yang ada.
Namun berbeda jika Gave sudah merasa nyaman, lelaki itu pasti tak sungkan untuk menganggap nya seperti keluarga sendiri.
Contoh saja diri nya, juga Angel, gadis yang dulu sempat menemukan Gave saat tak sadarkan diri karna serangan musuh.
itu alasan yang membuat Raya yakin jika Gave menyukai Letta.
"Ta, gue ada janji sama dokter di dalem, gue gak bisa ngajakin lu karna lu gak bakal di bolehin masuk."
Raya tersadar saat ucapan Gave itu terdengar, satu hal yang Raya fikirkan sekarang.
Jika seandai nya Gave memang tak ada perasaan apapun pada Letta, lelaki itu pasti akan dengan senang hati meninggalkan nya begitu saja.
Oke, Rasa nya Raya punya misi lain sekarang.
Ia harus bisa membuat Gave semakin dekat dengan Letta, Karna dengan ada nya Gave, Raya yakin tak akan ada yang berani mengganggu Letta lagi, jika saja untuk kedepan nya Jiwa mereka kembali pada Raga masing masing.
"Ya udah gue bisa nunggu."
Gave menghembuskan nafas pelan, Letta bisa saja menunggu, Tapi disini masalah nya Gave yang keberatan.
"Gue pesenin lu taksi--"
"Terserah Gave, kalau gitu buat kedepan gue gak mau ketemu sama lu lagi."
"Fine, lu ikut."
Dan Raya hampir saja tak bisa menahan kikikan geli setelah nya, ngambek masih tetap menjadi jurus utama nya bila berdebat dengan Gave, jika seandai nya yang berdebat dengan Gave adalah diri nya sendiri, lelaki itu pasti akan membuat penawaran lebih dulu, namun berbeda dengan Letta.
Ah.. ada untung nya juga nempatin tubuh gadis cupu ini.
💢💢💢💢
Raya turun dari Motor Gave saat Ninja hitam itu sudah berada di depan Rumah Letta.
Jam 06.20 dan mereka baru sampai, selain karna jarak antara rumah sakit dan rumah Letta jauh, Raya juga harus menanggung bosan melihat lalu lalang orang selama satu jam lebih untuk menunggu Gave di rumah sakit tadi.
Parah nya hingga sekarang, Raya masih tak tau apa yang lelaki itu bicarakan dengan dokter di sana.
Tentang Motor Ucup, Raya meninggalkan nya begitu saja, toh ia sudah meminta Tata mengirim orang untuk mengambil nya di parkiran rumah sakit, sekalian untuk mengambil mobil nya di rumah Ucup.
Biarlah menjadi urusan orang suruhan Tata bagaimana cara menemukan motor itu.
Raya refleks mencebik kan bibir saat melihat 4 orang lelaki dengan satu orang perempuan yang baru saja keluar dari mobil dengan cekikikan.
Heran, dari ke lima orang disana, kenapa harus rumah Letta yang selalu menjadi tempat berkumpul.
Bikin mata sepet, hati panas, dan mulut ingin mengumpat, inti nya paket lengkap.
Padahal kan Raya juga takut dosa, Ck.
"Siapa?"
Gave memilih turut melepaskan Helm, menyisakan sleyer yang menutupi separuh wajah nya, padahal niat nya tadi ingin langsung pergi karna hari juga sudah mulai petang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Violet Or Feraya
FantasyVioletta Devana Maheswara Cupu, bodoh, lemah, ceroboh, gak guna, korban bully, dan sampah, kata kata itu rasa nya sangat cocok dengan kehidupan seorang Violetta Memiliki keluarga yang lengkap, dengan Kedua orang tua kaya dan juga kedua Abang yang me...