Menjemput

69.1K 9.3K 753
                                    


Morning All..

VOF Up lagi dong.. Ada yang kangen?

Absen dulu yuk disini👉

Vote nya jangan lupa.

Happy Reading❤

*****

Gadis itu mengernyit tak nyaman menatap bangunan tamaram bertuliskan paradise club dari lampu lampu yang di tata berwarna keunguan. Raya berdecak menahan serapah yang sudah berjejeran di ujung mulut, menyumpahi Rayyan yang bisa bisa nya meminta nya untuk datang ke tempat haram itu, jika saja Gave tau, mungkin kepala wakil ketua The Phoenix itu sudah terancam menggelinding dari tempat nya.

Netra nya melihat beberapa orang yang nampak baru saja datang memasuki pintu yang di jaga oleh dua orang pria berbadan kekar. Kening nya mengernyit terganggu saat tiba tiba seorang perempuan dengan dress kurang bahan berwarna merah menyala datang dari belakang nya, bersama dengan wangi melati yang benar benar membuat Raya hampir saja muntah di tempat.

Lihat saja setelah ini, Raya benar benar akan meminta konpensasi dari Albirru, ia merasa benar benar di rugikan disini.

Dengan bibir yang menipis, Raya berjalan mendekat menuju pintu masuk, namun manik nya di buat melotot saat pria berbadan kekar dengan kaos dan celana jeans hitam tiba tiba saja menyekal tangan nya. Sontak saja ia memberikan gerakan memiting lawan, ia melihat beberapa pengunjung yang baru saja masuk memekik karna tindakan nya, saat lelaki lelaki kedua hendak menyerang nya, Raya tanpa aba aba mendorong lelaki yang masih ia tahan, sontak saja kedua nya ambruk dengan erangan yang terdengar.

"Gitu cara lu nyambut tamu? Gue bisa aja laporin apa yang lu lakuin tadi ke bos lu," ancam Raya dengan wajah dingin, kedua keamanan itu menatap satu sama lain, wajah kesal nya masih kentara sekali saat kedua lelaki itu menatap lurus ke arah nya.

"Maaf nona, saya menghentikan karna saya belum pernah melihat anda datang kemari," Bela seseorang yang mencekal lengan nya tadi.

Ya iyalah kalau bukan karna Albirru, mana mau gue kesini Eh-- maksud nya gue kan kasian.

Raya berdecak karna kelut di batin nya, ia menatap kedua keamanan tadi dengan dagu terangkat.

"Terus kenapa kalau emang gue gak pernah dateng kesini? gue kesini juga karna di undang sama orang." Lelaki tadi tersenyum smirk, berbeda dengan satu lain nya yang menggeleng tipis.

"Kalau begitu berarti nona salah tempat, di dalam sedang tidak ada acara untuk party ulang tahun nona," tukas lelaki itu yakin, terselip nada meremehkan dari ucapan nya. Raya mendesis kesal, tau begini Raya tak usah datang, ia pasti sudah berada di alam mimpi sekarang.

"Sekarang jawab, ada tamu dengan nama Albirru Cavan Abyaksa gak di dalem?" Raya bertanya dengan nada dingin, kedua lelaki itu untuk kesekian kali saling pandang, Raya bahkan ragu kedua nya akan saling suka jika terus saja seperti itu.

Bisa kalian bayang kan? dua lelaki dengan badan bak atliet tinju berubah menjadi pasangan homo untuk beberapa jam kedepan?

Lelaki yang menarik tangan nya tadi menggerak kan mata membuat pesan isyarat pada lelaki di samping, sedang kawan nya itu mengangguk, menggaet ponsel nya yang berada di saku celana dan mengetik kan sesuatu, selang beberapa lama lelaki itu memberikan ponsel nya pada lelaki yang menarik tangan nya tadi, Raya bahkan jelas melihat muka cengo kedua nya. Raya tebak pasti mereka sudah tau.

"Maaf nona, kami tidak tau kalau--"

"Gak usah maaf maaf, gue laporin lu berdua atas tuduhan pelecehan biar di tutup nih club sekalian." Raya melenggang begitu saja tanpa perduli perkataan nya membuat dua orang disana kelabakan.

Violet Or Feraya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang