Together with Tata

81.1K 9.4K 341
                                    


Pagiii Pren.

VOF kembali, ada yang pada kangen gak sehhh😖😖

Kalian udah pada sarapan? udah mandi? udah tidur atau masih melek aja dari semalem😭😭

Jangan begadang bestii.. Nungguin doi peka juga butuh tenaga awokawok..

Ayo makan, jangan perduli pada berat badan😭😭

Vote dulu buat part ini.

Yang cowok + Islam jangan lupa ntar sholat jum'at biar makin cakep😶

Happy reading

***

Tok tok.

Raya mengetuk dua kali pintu ruangan yang terbuka dengan Xander yang berada di dalam tengah membaca sebuah dokumen.

Lelaki setengah baya itu mendongak, tersenyum kemudian saat sadar jika putri bungsu nya tengah berada di ambang pintu dengan senyum canggung.

"Masuk sayang!"

Raya mengangguk, ia menutup pintu ruang kerja Xander dan mulai melangkah mendekat ke arah sofa di mana Xander berada, ia mengangguk saat Xander menepuk sofa di sebelah nya.

"Tumben ke ruang kerja Papa?" Raya menyengir, yang kontan saja membuat Xander mengacak rambut putri nya itu pelan. Sebenar nya Raya bingung, ini untuk pertama kali nya ia bicara serius dan berdua dengan papa Letta itu, lebih ke arah canggung, jadi ia tak tau bagaimana harus memulai obrolan nya sekarang.

"Gak papa, Pa. Letta cuman lagi bosen di kamar."

Xander mengangguk pelan, ia menaruh dokumen yang ia baca sebelum nya dan memusatkan perhatian ke arah putri bungsu nya. Xander tak tau bagaimana jika saat itu Letta benar benar tak akan bangun lagi dari koma nya, ia memang terlihat tak acuh pada Letta, namun tak ada seorang ayah di dunia ini yang benar benar tak perduli dengan anak nya.

Alasan ia menerima perjodohan Alex dan Letta hari itu karna ia ingin semakin banyak orang yang menjaga Letta. Xander sadar jika ia tak bisa menjaga Letta seutuh nya, tanggung jawab nya atas semua karyawan yang berada di naungan perusahaan nya membuat Xander mau tak mau harus berpisah dengan anak anak nya. Ia pernah memberikan pilihan untuk mereka bertiga untuk ikut atau tidak, namun putra putri nya itu memilih untuk menetap, terlebih Letta terlihat sangat mengagumi Alex hari itu.

Di hari dimana Letta memutuskan untuk membatalkan pertunangan nya, Xander yakin jika memang semua berjalan dengan tak baik baik saja, maka dari itu ia memutuskan untuk menitipkan perusahaan nya pada orang lain, pilihan berat yang harus ia ambil karna ia tak pernah bisa percaya dengan siapapun, perjalanan hidup nya mengajarkan untuk tak begitu saja percaya pada seseorang bahkan yang terdekat dengan nya sekalipun.

"Pa." Xander berdehum, ia mengerjapkan mata nya saat sadar jika sudut mata nya basah. Sial, bagaimana bisa ia memperlihatkan sisi rapuh nya di depan anak gadis nya.

"Papa kenapa?" Xander menggeleng, tangan nya memberi sapuan sayang pada puncak kepala Letta sebelum akhir nya membawa tubuh Letta kedalam dekapan nya.

Raya yang dari awal merasa bingung dengan sikap Xander hanya bisa diam, ia terkejut sebenar nya, sudah berapa kali Raya bilang jika ia tak suka seseorang menyentuh nya sembarangan. Namun melihat Xander, ia seperti melihat sosok Yohanes, seorang ayah yang begitu menyayangi putri nya.

"Papa, hanya gak bisa bayangin seandai nya hari itu kamu benar benar pergi. Papa pasti akan jadi orang yang paling terpukul karna gagal jagain putri kecil Papa."

Raya termenung di tempat, satu sisi dalam dada nya seakan terhantam ngilu yang cukup hebat. Ia tersenyum miris, seandai nya saja Xander tau jika ia bukan Letta, persis seperti yang lelaki itu katakan tadi, ia tak tau apa yang akan terjadi dengan orang tua Letta, dua sosok yang sampai saat ini tak ia ragukan kasih sayang nya terhadap raga yang ia tempati.

Violet Or Feraya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang