Jalan jalan

157K 16K 482
                                    


08.50

Raya menatap dingin pada jam weker di atas nakas yang hampir menunjuk kan pukul sembilan siang.

Hari ini minggu, jadi Raya tak perlu berbuat dosa dengan mengumpat pagi pagi karna telat masuk sekolah.

Raya sebenar nya bukan orang yang hobi tidur hingga pagi bahkan saat hari minggu seperti sekarang, namun kejadian kemarin membuat Raya mencak mencak dan mengumpat panjang hingga membuat nya tak bisa tidur.

Kebiasaan nya, jika amarah nya masih tak tersalurkan, ia tak akan bisa tidur sampai pagi sekalipun, beruntung nya kemarin Zevan memberi tau jika ada ruang untuk latihan tinju di rumah Maha megah ini, dengan iming iming Letta yang akan memaafkan nya, Zevan akhir nya memberitau Raya meskipun dengan berkerut kening.

Setengah jam berkelut di kamar mandi, Raya kini sudah siap dengan leaging hitam dan kemeja flanel hitam yang membalut tubuh nya.

Rencana nya Raya mau jalan jalan, jangan harap acara jalan jalan yang Raya maksud seperti remaja lain yang akan menuju Mall ataupun tempat hiburan, jalan jalan ala Raya itu cukup dengan berkeliling tak tentu arah asal bisa berkendara dengan bebas.

Lebih lebih lagi jika bisa melakukan balap di arena, kegiatan itu selalu menjadi moodboaster bagi nya.

"Pagi."

Suara Raya terdengar membuat semua anggota Maheswara yang berkumpul sama sama memusatkan perhatian ke arah nya.

Ia tersenyum tipis, dan di balas senyum lebar dari 3 orang disana, tentu kecuali si anak kedua yang tengah menatap nya tajam sembari mendengus sinis.

Sorry to say, Raya bahkan tak berniat menyapa lelaki itu sama sekali.

"Letta mau kemana? Sarapan dulu sayang" Raya mengangguk sekilas menjawab pertanyaan Allisa, wanita yang masih cantik setelah melahirkan tiga anak itu dengan segera mengambilkan sepiring nasi goreng untuk nya.

"Letta mau kemana? pertanyaan Mama tadi belum di jawab" Raya memberikan ringisan pelan, ia menatap ke arah Xander yang juga menatap nya hangat dengan sebelah alis terangkat. terlihat jika Papa dari Letta itu penasaran.

"Letta mau jalan jalan, mumpung minggu Pa, Ma" Jawab Raya seadanya.

"Abang temenin, mau?" Tentu saja Raya menggeleng dengan wajah keberatan.

"Gak mau lah, Letta mau me time Bang."

Zevan mengerjapkan manik nya sekilas, panggilan Letta--

"Letta udah maafin Abang?" Zevan bertanya dengan raut wajah berbinar, Raya bahkan hampir saja tersedak nasi goreng yang belum sempurna ia kunyah karna Zevan yang terlalu antusias bertanya.

Begitu juga dengan Xander dan Allisa yang kini menatap sepenuh nya ke arah nya, menyisakan Zidan yang masih sibuk dengan stick PS di tangan nya dengan manik yang menatap kosong kedepan.

Bang? kenapa rasa nya gak terima denger Letta manggil Zevan Bang? Terus gue?

Ia menggeleng, Beranjak dari duduk nya tanpa menyelesaikan permainan nya dan pergi menaiki tangga begitu saja.

"Ah.. gak jadi deh"

"Yah Letta.."

"Iya Abang"

Hahahah..

Brak.

Suara tawa itu terdengar dengan jelas, Zidan menutup pintu kamar nya dengan keras, kenapa rasa nya sesak?

Zidan memukul dada nya beberapa kali karna rasa itu yang tak kunjung hilang.

Sial. kenapa Gue sakit hati cuman karna Letta manggil Zevan Abang? 

Violet Or Feraya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang