Kantin

89.5K 11.7K 296
                                    


Siap lihat kemarahan Albirru gak nih?

Sebelum itu Vote dulu dong guys

Spam komen disini👉

Absen dulu kuy❤

Happy reading




💢💢💢💢💢

Suasana kantin SMA ANGKASA siang itu terlihat cukup ramai dengan para murid yang sibuk mengantri dan menyantap makanan di bangku kantin yang hampir penuh terisi.

Semua nya terasa biasa biasa saja, sampai kedatangan seorang lelaki yang beberapa hari ini menjadi tranding topic dengan raut wajah datar itu menyita perhatian para siswi disana. bahkan suasana riuh kantin karna teriakan meminta pesanan seketika mereda. seorang Albirru Cavan Abyaksa, yang sama sama mereka tau menjadi Leader geng motor terbesar seibu kota itu menyita atensi semua nya.

bugh.

bugh.

bugh.

Satu gerakan dari sosok tampan bermanik biru savir itu membuat kantin kembali riuh dengan pekikan. tanpa aba aba Albirru memberikan pukulan bertubi tubi pada seseorang yang tengah santai menyantap bakso di depan nya sembari bercakap dengan lelaki di samping nya.

Semua kejadan itu seakan mengalami slow motion, tak ada yang bergerak menghentikan karna terkejut dengan serangan tiba tiba lelaki itu. terlebih, mereka tak berniat ikut campur dengan seorang yang kini menyebarkan aura berbahaya itu.

Albirru seperti sebuah singa yang tengah melayangkan serangan pada mangsa nya.

bugh.

satu pukulan tak sampai di wajah yang sudah terdapat beberapa lebam dan sudut bibir yang sobek, tangan dari korban nya kali ini berhasil menghalangi.

"Bangsat. Punya masalah apa lu sama gue?"

Rahang Albirru mengeras menahan amarah, setelah kesalahan fatal yang lelaki di bawah nya itu lakukan, bisa bisa nya ia masih bertanya apa masalah mereka.

"Apa yang lu kasih sama Letta, sialan." desisan tajam dari Albirru cukup membuat suasana kantin itu semakin mencekam, mereka bahkan bisa merasakan jika bulu kuduk nya merinding, juga untuk lelaki yang masih berada dalam kuasa Albirru, tak memperdulikan jika kini Albirru menarik kerah seragam nya dan luka lebam yang ia dapatkan, Ia bertanya dengan kening berkerut dalam.

"Letta? kenapa sama Letta?" kekehan renyah dari seseorang yang sedari tadi di kuasai amarah itu membuat Zevan--yang kini mulai tak sabar itu mendorong tubuh Albirru kuat.

Albirru memang tak sampai terjungkal kebelakang, namun hal yang Zevan lakukan membuat sisi setan dalam diri Albirru semakin menguasai. Ia menendang kaki Zevan dengan sengaja, hingga tercipta bunyi gedubrak keras bersama dengan suara pecahan piring karna Zevan yang tersungkur di atas meja penuh makanan.

Pekikan semakin ramai menguasai kantin, jika kalian bertanya kenapa geng Alex itu hanya diam, tentu saja karna mereka tau siapa Albirru, lagi pula mereka juga ingin tau apa yang sebenar nya terjadi, yang pasti masalah nya tak jauh jauh dari seorang Letta, karna hari itu ia sendiri tau seberapa dekat Albirru dan Letta, namun yang mengganjal di fikiran nya, bukan nya Zevan juga menyayangi Letta? atau Zevan sebelum nya hanya pura pura?

Albirru yang sudah naik pitam kembali menarik kerah seragam Zevan, dalam sekali sentak ia kembali mendaratkan tinju nya pada pipi Zevan, sekuat tenaga Zevan mencoba agar diri nya tetap terjaga, meskipun pada kenyataan nya pandangan nya mulai berkunang sekarang.

"Setelah apa yang lu lakuin sama Letta, lu fikir gue bakal bebasin lu gitu aja." Albirru memicingkan mata, jangan tanya seberapa tajam pandangan nya sekarang.

"Gue gak tau apa yang lu maksud, dari tadi gue cuman duduk diem dan gak ketemu Letta sama sekali."

"BULLSHIT.. bajingan kek lu gak pantes buat nyebut nama Letta."

Zevan mencoba mengatur nafas nya yang sedikit terputus putus, pukulan Albirru beberapa kali mengenai dada nya hingga membuat nafas nya terasa memberat.

"Gue Abang nya sialan!"

bukan nya melepaskan cekalan pada kerah seragam nya, Albirru malah terkekeh sinis dengan pandangan meremehkan.

"Oh--

tapi sekalipun lu abang nya Letta, gue gak akan segan segan buat bunuh lu. Gue tanya sekali lagi apa yang lu kasih sama Letta, HAH!!"

Zevan meringis karna cekalan Albirru pada kerah nya semakin kuat hingga membuat nya terasa tercekik. sumpah demi apapun, Albirru seperti melihat reinkarnasi seorang iblis di depan nya.

"Lepas. dari awal dia dateng, dia langsung ke kelas dan gak kemana mana selain ke kantin sekarang." Seruan datar dari arah samping mereka tak membuat Albirru melepas cekalan tangan nya, Ia hanya memicingkan mata dan mengeluarkan senyum miring nya. jika kalian berfikir yang tadi berbicara adalah Alex, kalian salah besar, Zidan yang sedari tadi anteng dengan tangan bersedekap itu kini memberanikan diri untuk menyela, ia tau resiko nya, namun ia tak bisa diam saja disaat saudara kembarnya hampir kehilangan kesadaran nya seperti sekarang.

Sebuah benda yang di lempar ke arah nya tanpa bentuk kesopanan sedikitpun membuat Zidan memejamkan mata. Ia bukan orang yang bisa dengan baik mengontrol amarah, namun untuk kali ini Zidan lebih memilih diam dan dengan harga diri yang tersisa mengambil kertas yang lusuh dan sudah berbentuk gulungan absurd.

Sebuah tulisan disana membuat Zidan memicingkan mata, Ia menatap kearah Zevan beberapa detik sebelum kembali menatap kearah Albirru yang masih tetap tengah memicingkan mata ke arah nya. pleasse jangan lupakan manik tajam Albirru yang seakan menunggu nya salah bicara.

"Ini bukan tulisan Zevan." Seringai sinis terlihat dari lelaki yang sedari tadi memancarkan aura bahaya itu.

bugh.

satu pukulan kembali di layangkan sebelum akhir nya Albirru mendorong tubuh Zevan kearah Zidan, Lelaki itu hampir saja mengeluarkan umpatan, namun sadar karna Albirru masih di tempat, jadi yang bisa ia lakukan hanya menopang tubuh Zevan yang entah masih sadar atau tidak.

"Cari siapa yang ngasih itu ke Letta sampai ketemu, kalau nggak Lu berdua--ralat, Lu dan semua temen lu, bakal jadi korban Gue selanjutnya."

mereka tentu tau apa maksud dari kata korban yang Albirru katakan, bukan hanya Zidan, bahkan tiga orang lelaki di belakang nya turut menelan ludah susah, merinding dengan ancaman Albirru yang mereka yakini tak akan main main.

Zidan mengepalkan tangan, meremat keras kertas yang masih dalam genggaman nya, manik nya menatap datar ke arah seseorang yang mematung tak jauh dari keberadaan nya, yang di tatap gelegapan, namun hanya beberapa detik sebelum kembali memasang senyum tanpa dosa nya, seakan tak ada yang tau, apa yang ia perbuat sebelum nya.

"Zid, mau kemana lu?" Zidan menghentikan langkah yang otomatis membuat tubuh Zevan yang berada dalam rangkulan nya turut terhenti, syukur nya Zevan masih dalam mode sadar meskipun sudah beberapa kali di banting oleh Albirru.

"Ke rumah sakit, mata lu gak liat kalau kembaran Gue sekarat?"

Sahutan bernada sinis dari Zidan membuat Adam maupun Randu meringis tipis, berbeda dengan Alex yang hanya diam, otak nya masih menuai banyak pertanyaan tanpa memikirkan sekitar.

💢💢💢💢💢

Vote + Komen 🔜 Gue Doain dapet jodoh kek Gave

Vote aja 🔜 Gue doain dapet jodoh kek Zevan

Komen aja 🔜 Gue doain dapet jodoh kek Trio kadal

Sider 🔜 Gue doain dapet jodoh kek Alex

Hayoloh.. tinggal pilih mau yang mana

Next part nya tergantung sama vote kalian ya, sekalian Vee mau istirahat dulu.

Salam sayang
uVi❤❤

Violet Or Feraya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang