Just Sleep

74.4K 9.7K 477
                                    


VOF UPPPP..

Sesuai yang aku janjiin kemarin, Part ini full part Biru Raya💜

Siapkan hati dan jantung oke?

Pastiin baca nya dalem kamar, biar puas teriak nya😂

Happy reading💜

💢💢💢💢

Satu hal yang bisa Raya syukuri malam ini adalah, ia yang masih mengingat alamat dan nomor apartemen milik Albirru. Ingatan nya berputar di mana saat hari itu ia bertemu dengan Albirru untuk pertama kali, begitu juga sekarang, keamanan yang ia mintai tolong tak mengiyakan permintaan nya sama sekali, lelaki paruh baya itu mengatakan jika lebih baik ia saja yang mengantarkan Albirru ke kamar.

Jika saja ia tak mempunyai rasa kemanusiaan yang tinggi, ia pasti akan lebih memilih untuk menurunkan Albirru di lobi dari pada repot repot harus memapah Albirru hingga kini berada di depan pintu apartemen lelaki itu.

"Aish.. lu bener bener hutang budi dua kali sama gue Bi," gerutu Raya dengan tangan yang mengangkat tangan Albirru, memasuk kan sidik jari lelaki itu pada smart door di depan nya.

Albirru berdehum tak jelas, badan nya bergerak merapat pada tubuh Raya hingga yang terlihat Albirru tengah bergelandotan pada Raya sekarang. Raya ingin mengumpat saja sekarang, berat tubuh Albirru semakin bertambah rasa nya.

"Bi, jangan gini ih. Mau lu gue gelindingin disini aja?"

Lagi lagi hanya gumaman tak jelas yang Raya dengar, dengan tenaga yang tersisa Raya membawa tubuh Albirru ke atas sofa dengan beberapa bantal sofa yang ia singkirkan agar membuat lelaki itu lebih leluasa.

Lagi lagi hanya gumaman tak jelas yang Raya dengar, dengan tenaga yang tersisa Raya membawa tubuh Albirru ke atas sofa dengan beberapa bantal sofa yang ia singkirkan agar membuat lelaki itu lebih leluasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hembusan nafas lega nya tak mampu ia tahan, Raya menduduk kan diri di single sofa yang tak jauh dari keberadaan Albirru. Nafas nya naik turun dengan cepat, bukan main memang berat tubuh Albirru. Raya tak heran sih, meskipun di lihat postur tubuh Albirru itu ideal, namun kenyataan jika Albirtu seorang petinju dengan otot yang tak bisa di remehkan membuat Raya yakin berat badan lelaki itu di atas 60 kg, sangat berbeda dengan diri nya yang hanya 48 kg.

Netra nya memindai sekitar, apartemen Albirru benar benar menunjuk kan di mana kasta lelaki itu, ia menatap ke arah jam dinding bundar hitam yang berada di tengah ruangan.

12.30

Raya menggeleng pelan. Ia beranjak, berniat langsung pergi, namun rasa hangat pada tangan nya membuat Raya menghentikan langkah, tangan kekar lelaki itu terulur menahan nya.

Pandangan nya terangkat, menatap Albirru yang masih memejamkan mata rapat. Entah apa yang membuat kaki nya kini menekuk dan berjongkok tepat di samping Albirru, menyorot dengan seksama betapa sempurna nya garis wajah lelaki itu.

Alis yang tebal sempurna, mata tajam dengan bulu mata lentik meski tak terlalu panjang, bibir merah muda dengan tebal sempurna, rambut lebat kecoklatan yang terlihat begitu halus, juga rahang tegas yang semakin membuat lelaki itu terlihat sempurna. Ada tahi lalat kecil yang baru Raya tau berada di pipi sebelah kiri lelaki itu. Benar benar membuatnya gemas, hingga tanpa sadar tangan nya menyapu rahang tegas itu lembut.

Violet Or Feraya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang