Vee up lagi!!!!jan Lupa kasih vote, Komen, kalau bisa follow Oke?
Happy reading
***
Raya membuka mulut nya beberapa kali untuk menguap, manik sayu nya menatap malas ke arah nasi goreng yang tersaji di depan nya.
Jika biasa nya Raya akan lebih tertarik dengan nasi goreng, maka pagi ini Raya lebih memilih sarapan dengan dua tumpuk roti berselai coklat.
baik Zevan maupun Allisa, kedua nya sama sama menatap ke arah Raya dengan kening berkerut, raut wajah Raya, seperti orang yang tidak tidur semalam suntuk.
"Dek, lu ok? masih ngantuk banget kek nya?"
Raya melahap roti nya kembali dengan sebelah tangan yang mengacungkan jempol nya, namun hanya berselang sedetik, mulut nya kembali menguap menbuat Allisa yang melihat itu meringis ngeri.
"Emang adek gak bisa tidur semalem?"
"Letta semalem keluar Ma, kata nya mau ngelonte."
"Jaga omongan kamu Zidan!" Kali ini Xander angkat bicara, Allisa hanya bisa menghembuskan nafas lelah melihat putra tengah nya itu, entah ada masalah apa dengan Zidan sebenar nya.
"Lah orang bener kok, tanya aja sama orang nya kalau gak percaya."
Manik sayu Raya kini sudah terbuka sempurna, namun pandangan gadis itu tetap santai seakan tak terpengaruh sama sekali oleh ucapan Zidan.
"Letta bilang gitu karna dari awal dia nanya gak baik baik Ma, Pa. Coba kalau dia nanya bener, Letta juga bakal jawab bener, Letta semalem udah Izin buat ke rumah Tata kan, kita marathon film, cuman karna Letta gak biasa tidur di rumah Tata, maka nya langsung pulang jam 2 pagi tadi."
Raya memang sudah mempersiapkan ini, untuk memperdalam akting nya, Raya bahkan sudah menalphone Tata meminta gadis itu mengiyakan jika kedua orang tua nya ataupun Zevan bertanya dia menginap di rumah nya atau tidak semalam.
"kamu dengar Zidan, lain kali kalau kamu mau tanya jangan pakai otot, siapapun juga bakal jawab ngada ngada kalau kamu nanya nya sarkas."
Pembelaan dari sang Nyonya rumah membuat Raya tersenyum dalam hati, berbeda dengan Zidan yang terlihat mencengkram sendok nya kuat menyalurkan emosi.
Hahaha.. Mamam tuh senjata makan Tuan, Raya di lawan.
💢💢💢💢💢💢
"Sebener nya lu dari mana sih Ta semalem? itu tadi Kak Zevan juga nanya ke gue lu dimana semalem."
"terus? Lu udah bilang sesuai yang Gue bilang?"
"Iya lah, Gue bilang kita marathon film sampe malem banget, tapi lu nya itu kemana? Kenapa sampe tante, Om sama Kak Zevan gak ada yang tau."
Raya memilih mengendik kan bahu acuh, bukan nya tak mau menjawab, hanya saja Raya yakin mulut cetar Tata tak akan bisa diam saja jika ia menjawab jujur. Oke, anggap saja Ia tengah menunggu waktu yang tepat untuk menceritakan nya pada Tata.
"Ish.. kebiasaan banget lu!"
Raya menelengkupkan tangan nya di atas meja, selanjut nya ia merebahkan kepala denga nyaman dan mulai memejamkan mata.
"Entar kalau ada guru, bangunin gue ya, ngantuk bange--Hoaaaaaaayam goreng!" Tata menatap kelakuan sahabat nya itu jijik, memilih berdehum singkat sebelum kembali memutar badan ke arah depan.
beberpa menit kemudian.
Suara sepatu hak yang terdengar membuat atensi semua nya menghadap kedepan, Tata dengan sebelah tangan nya menepuk pundak Raya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Violet Or Feraya
FantasyVioletta Devana Maheswara Cupu, bodoh, lemah, ceroboh, gak guna, korban bully, dan sampah, kata kata itu rasa nya sangat cocok dengan kehidupan seorang Violetta Memiliki keluarga yang lengkap, dengan Kedua orang tua kaya dan juga kedua Abang yang me...