"Anter gue keliling!"Raya membolakan mata nya saat ucapan bernada bossy itu terdengar, Ia mengangkat dagu menantang, memang nya siapa lelaki itu hingga berani menyuruh nya.
"Gak. Lu fikir lu siapa sampe bisa merintah Gue?"
"Yakin gak mau?"
"Jelas la--Lu ambil di mana hp gue bangsat. Balikin!"
Albirru mengangkat tangan nya tinggi saat Raya berniat mengambil nya.
Benda sejuta umat bercassing putih itu tak sengaja Albirru lihat di laci meja Raya, merasa jika benda itu akan membantu, tanpa fikir panjang ia menyaku nya, toh ia tak berniat mencuri, ia hanya perlu benda itu untuk menyogok Raya agar menuruti kemauan nya.
"Lu nyolong Hah?!!"
Albirru terkekeh lucu, Hell.. coba lihat, dari segi mana ia terlihat seperti pencuri? Oke, penampilan nya memang berandal, namun siapapun tau jika berandal ala Albirru tak serendahan itu.
Orang tua nya termasuk jajaran konglomerat Asia men, ya kali dia mencuri ponsel yang harga nya tak melebihi harga sepatu yang di pakai nya sekarang.
"Emang muka Gue ada tampang pantes nya buat nyuri?"
"YA!!"
"bohong gue sumpahin hidung lu mancung kedalem."
Raya sontak memegang hidung nya, membuat Albirru terkekeh renyah dengan Raya yang tak bisa menahan umpatan.
Sialan. lelaki itu hanya mengerjai nya.
"Mau lu apa sih Hah?"
"Anter gue keliling, se-ka-rang!!"
Gigi Raya bergemelatuk, tangan nya mengepal kedepan seakan tengah meremuk kan sesuatu di telapak nya. Albirru memicingkan mata, hanya perlu beberapa detik, Albirru yakin Raya akan menyetujui nya.
"Hiiihhh... Pastiin abis ini lu gak muncul lagi di depan gue."
"Lu udah ke dua kali nya bilang itu ke gue, dan sekarang gue masih gak kenapa napa."
"BOMAT!! 3 DETIK LU MASIH DI TEMPAT GUE TINGGAL," seru Raya sembari melangkah menuju ke arah pintu kelas.
"Dan jangan harap, handphone Lu bakal balik."
inhale
exhale
inhale
exhale
inhale--
Bodo amat, Raya benar benar emosi sekarang.
Dalam sekali gerakan, ia menunduk sembari melepas sepatu nya, dengan wajah garang Ia berniat menghantam sepatu putih itu ke arah Albirru yang kini malah tertawa lepas.
Raya benar benar geram, untuk kedua kali nya, Albirru sukses membuat Raya ingin menangis di tempat.
Melihat wajah merah gadis yang kini masih mengacungkan sepatu nya itu membuat Albirru menahan tawa, menggoda Raya mungkin akan menjadi kegiatan Favorit nya dari sekarang, namun nampak nya cukup untuk sekarang, Albirru tak ingin membuat gadis itu menangis di tempat.
"Ayo, tadi maksa minta Gue cepetan!"
plak.
bukan nya meringis saat tangan Raya menampol lengan nya, Albirru malah terkekeh sembari berjalan keluar kelas.
Jika si pengharum ruangan titisan medusa, Alex titisan Lucifer, Adam titisan Iblis, maka Raya menobatkan Albirru sebagai titisan Mr. Bean dari sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Violet Or Feraya
FantasyVioletta Devana Maheswara Cupu, bodoh, lemah, ceroboh, gak guna, korban bully, dan sampah, kata kata itu rasa nya sangat cocok dengan kehidupan seorang Violetta Memiliki keluarga yang lengkap, dengan Kedua orang tua kaya dan juga kedua Abang yang me...