Abang Laknat

81.7K 10K 457
                                    


Siap baca VOF?

Makasih buat kalian yang udah baca VOF sampe sini.

❤❤❤❤❤ buat kalian.

Vote dulu ya dear❤

Absen dulu kuy disini👉

Happy Reading

**

Dua gadis itu menyaksikan semua yang terjadi dengan terduduk santai di atas bangku yang berada di bawah pohon tak jauh dari lapangan.

Berbeda dengan suasana tegang di sana, dua gadis itu lebih seperti tengah menonton sebuah film dalam bioskop, beda nya sekarang mereka berada di alam terbuka.

Salah satu dari gadis itu menyedekapkan tangan, dengan senyum yang terlihat berbeda, menatap tertarik pada gadis di tengah lapangan sana yang tengah berteriak histeris.

"Pinter juga si Ranti, kalau dia gak ada bukti itu, gue yakin pengakuan nya tadi bakal sia sia."

Raya memilih menjawab dengan senyum sinis, jika di tanya ia terkejut atau tidak, maka Raya akan menjawab jika ia tidak terlalu terkejut. Ia memang sudah mengira jika Ranti memiliki bukti, gadis secerdik Ranti, tak mungkin untuk tak memikirkan itu sebelum nya. 

"Jelas. Dia anak beasiswa, kalau dia gak pinter bukan anak beasiswa nama nya." Tata menatap Raya dengan alis terangkat.

"Bener juga."

Kedua nya kembali fokus ke arah lapangan saat teriakan kedua terdengar, baik Raya maupun Tata tersenyum kemudian saat melihat tiga orang lelaki pergi dari sana.

"Owhh.. kecewa tuh pasti." Tata sebagai pengomentar berseru dengan wajah di buat sesedih mungkin, namun hanya beberapa detik sebelum tawa puas nya menguar.

"Gue udah lama banget pengen liat ekspresi Alex sama geng nya itu pas tau gimana Stella yang sebenernya," terang Tata. Selain karna ingin melihat wajah kecewa mereka, jujur Tata sebenar nya juga ingin mereka menyesal sedalam dalam nya karna sudah memihak orang yang salah.

Kejadian dimana Letta di perlakukan tak adil atas kesalahan yang tak gadis itu perbuat berputar di otak nya, padahal yang Letta lakukan hanya mencinta seseorang dengan tulus dan memperlakukan tunangan nya itu dengan baik.

Tata ingin mereka meminta maaf, menyesal sejadi jadi nya, bahkan jika perlu berlutut untuk mendapatkan maaf dari Letta, yang pasti Tata ingin jika posisi Letta yang sebelum nya, berbalik dengan mereka yang mengejar kata maaf dari Letta.

"Setelah ini, gue yakin mereka bakal nyesel dan minta maaf sama lu Ta--"

"Gak segampang itu."

Tata menengok ke arah Raya yang tengah memandang datar pemandangan di depan sana saat Stella pergi dengan nafas memburu.

"Maksud lu?"

"Lu belum kenal Stella seutuh nya, gue yakin beberapa hari kedepan atau mungkin besok, si medusa itu udah buat ulah lagi," tutur Raya yakin. Tata mengerutkan kening, ia merasa aneh dengan Letta saat ini. Pandangan gadis itu berbeda, ia masih bisa menerima sikap Letta yang berubah setelah gadis itu bangun dari koma nya, mungkin itu karna rasa jengah yang ia rasakan atau juga karna mulai sadar akan kebodohan nya sebelum itu, namun tidak untuk sekarang , Letta di depan nya kini, seperti gadis yang memiliki sisi misterius dalam diri nya. Benar benar bukan seorang Letta yang ia kenal.

Tapi--

"Lu gak punya kembaran kan Ta? Kak Zevan sama Kak Zidan kembar kan? jangan jangan lu juga punya kembaran? dan sekarang ini--" Tata menghentikan kalimat nya dengan mata membola, ia langsung berspekulasi jika tebakan yang sepintas melintas di otak nya itu memang benar ada nya.

Violet Or Feraya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang